Reporter: Pulina Nityakanti | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Rotasi saham-saham unggulan saat ini tengah terjadi akibat adanya perubahan kinerja sektor di pasar bursa domestik. Kini, sektor teknologi mulai ditinggalkan manajer investasi karena mengalami penurunan kinerja.
Presiden dan CEO PT Pinnacle Persada Investama Guntur Putra mengatakan, beberapa sektor saham yang tengah mengalami rotasi dalam kinerja adalah sektor teknologi, kesehatan, dan energi.
“Sektor teknologi yang sebelumnya unggul, kini mengalami penurunan. Penurunan kinerja sektor teknologi mencapai sekitar 15%,” ujarnya kepada Kontan.co.id, Jumat (25/8).
Sentimen investor terhadap sektor teknologi awalnya sangat positif, namun menjadi kurang optimistis karena adanya kekhawatiran mengenai regulasi dan valuasi yang tinggi.
Baca Juga: Kocok Ulang Saham dari Sektor Pilihan
Sedangkan, sektor kesehatan dan energi yang sebelumnya tertinggal mengalami perbaikan. Kenaikan kinerja sektor kesehatan dan energi sekitar 10%.
Sektor kesehatan dan energi awalnya dianggap kurang menarik. Namun, kini mulai menarik minat karena perbaikan fundamental di industri kesehatan dan lonjakan harga energi.
“Diperkirakan posisi saat ini akan bertahan selama beberapa kuartal ke depan, tergantung pada perkembangan ekonomi global dan kebijakan sektor terkait,” tuturnya.
Meskipun begitu, sektor pilihan Pinnacle saat ini justru sektor consumers.
“Jika dilihat dari sudut pandang sektor, secara tidak langsung Pinnacle telah mulai melakukan rotasi dengan mengalihkan fokus dari sektor mining/commodities ke sektor consumers,” tuturnya.
Sektor consumers saat ini menjadi salah satu pilihan utama Pinnacle karena stabilitas sektor tersebut dalam kondisi pasar yang masih volatil.
Baca Juga: Terjadi Rotasi Kinerja Saham, Ini Sektor Pilihan Manajer Investasi
“Sementara, sektor mining dan/atau komoditas yang sebelumnya diunggulkan sedang kami evaluasi ulang,” paparnya.
Melihat dari kacamata sektor, expected return dari sektor consumers secara jangka panjang dapat menambah atribusi sekitar 8%-10% dalam jangka menengah hingga panjang terhadap kinerja portofolio secara keseluruhan.
“Meskipun sektor mining/commodities sebelumnya tidak menyebabkan kerugian, tetapi secara atribusi terhadap kinerja portofolio secara keseluruhan bobotnya berkurang,” ungkapnya.
Di tengah kondisi rotasi saham sesuai dengan kinerjanya saat ini, Guntur melihat, investor tidak perlu melepas semua saham dari sektor yang tengah mengalami penurunan kinerja.
Strategi yang lebih bijak adalah melakukan diversifikasi portofolio dengan mempertahankan saham-saham yang memiliki fundamental kuat dan potensi jangka panjang.
Baca Juga: Terjadi Rotasi Kinerja Saham, Ini Sektor Unggulannya
Masuk ke sektor saham yang sedang unggul bisa menjadi pilihan, tetapi tidak disarankan untuk langsung mengalihkan semua investasi ke sektor tersebut. Selain itu, penting bagi investor untuk tetap mempertahankan keseimbangan investasi.
“Strategi lain adalah melakukan riset mendalam tentang sektor-sektor yang sedang naik daun dan memilih saham-saham dengan prospek bagus di sektor-sektor tersebut,” ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News