Reporter: Recha Dermawan | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejumlah emiten berencana memecah nilai saham atau stock split. Stock split ini tidak akan mengubah total modal disetor emiten. Perubahan akan terjadi pada nilai nominal saham yang lebih kecil dengan jumlah saham beredar menjadi lebih banyak sesuai dengan rasio stock split.
Pada 25 September 2023 lalu, Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) PT Bank Negara Indonesia (BBNI) telah menyetujui aksi korporasi pemecahan nilai saham atau stock split dengan rasio 1:2.
Artinya, satu saham lama BBNI akan dipecah menjadi dua saham baru. Adapun pelaksanaan aksi korporasi ini paling lambat efektif pada tanggal 10 Oktober 2023 mendatang.
Baca Juga: Saham BBNI Cetak Rekor Tertinggi Sepanjang Masa, Jadi Buruan Investor
PT Soho Global Health Tbk (SOHO) juga berencana akan stock split dengan rasio 1:10. Nilai nominal saham SOHO akan dipecah dari Rp 500 per saham menjadi nominal baru Rp 50 per saham.
SOHO berencana untuk mendapatkan persetujuan pemegang saham pada RUPSLB yang akan diselenggarakan pada 19 Oktober mendatang.
PT Sekar Laut Tbk (SKLT) juga berencana melakukan stock split dengan rasio 1:10. Harga saham SKLT akan berubah dari sekitar Rp 2.000-Rp 3.000 menjadi Rp 200-Rp 300 per saham.
Lalu ada lagi PT Indointernet Tbk (EDGE) yang bakal melakukan stock split dengan rasio 1:5. Artinya, rasio 1 saham lama menjadi 5 saham baru. Nilai nominal saham EDGE akan berubah dari Rp 50 per saham menjadi Rp 10 per saham.
Baca Juga: Emiten Ramai Berencana Stock Split, Apa Gunanya?
Direktur Riset dan Investasi Pilarmas Investindo Sekuritas Maximilanus Nico Demus mengatakan, meskipun likuiditas saham yang melakukan stock split akan bertambah, pada akhirnya semua akan kembali kepada fundamental, prospek perusahaan, dan potensi valuasi di masa yang akan datang
Stock split akan mendorong likuiditas bertambah, apalagi untuk saham yang memiliki fundamental bagus dan prospek bagus di masa yang akan datang.
“Namun stock split tentu memberikan daya tarik kepada pelaku pasar dan investor untuk membeli saham tersebut, karena harganya yang menjadi terjangkau,” kata Nico kepada Kontan.co.id, Senin (2/10).
Baca Juga: Agar Lebih Likuid, SKLT Berencana Stock Split
Pengamat dan Praktisi Investasi Desmond Wira mengatakan pelaksanaan stock split tentunya akan meningkatkan jumlah saham beredar serta menurunkan harga per saham. Pada akhirnya, stock split ini bertujuan semata-mata hanya untuk meningkatkan likuiditas saham.
“Untuk pergerakan sahamnya, biasanya saham yang melakukan stock split biasanya bergerak naik dalam jangka pendek. Hal ini karena secara psikologis harga saham menjadi terlihat lebih murah. Tetapi dalam jangka panjang, tentunya pergerakan sahamnya tetap akan mencerminkan sentimen di pasar saham serta kondisi fundamentalnya.” kata Desmond kepada Kontan.co.id, Senin (2/10)
Hal ini bisa terlihat dari pergerakan saham SOHO yang mencatatkan kenaikan 10% selama sepekan terakhir. Harga saham BBNI juga naik 5,64% selama sepekan. Harga saham SKLT juga naik 23,1% selama sepekan dan EDGE yang naik 0,56% selama sepekan.
Untuk pelaku pasar yang mau mencoba mencari cuan jangka pendek, Demond merekomendasikan untuk bisa mengakumulasi saham yang akan stock split, tahan sampai menjelang hari stock split saham tersebut.
Sementara itu, keuntungan stock split bagi investor adalah mereka bisa membeli saham yang dulu harganya mahal sekarang jadi lebih terjangkau.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News