Reporter: Nur Qolbi | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk (AISA) mengganti direktur utama perusahaan, dari Hengky Koestanto menjadi Lim Aun Seng. Hal ini diputuskan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Rabu (26/2).
Kemudian, Hengky berpindah jabatan sebagai komisaris utama AISA.
Baca Juga: Batas maksimal suspensi sudah dekat, begini respons manajemen Tiga Pilar (AISA)
Dengan begitu, susunan direksi dan dewan komisaris AISA yang baru adalah sebagai berikut:
Komisaris
- Komisaris Utama: Hengky Koestanto
- Komisaris: Jaka Prasetya
- Komisaris Independen: Ito Sumardi D.S.
- Komisaris Independen: Benny Wachjudi
Direksi
- Direktur Utama : Lim Aun Seng
- Direktur : Charlie Dhungga
- Direktur : Ernest Alto
- Direktur : Nanang Rismadi
Lim Aun Seng menyampaikan, saat ini manajemen baru akan fokus pada stabilisasi internal, mengingat perusahaan ini menghadapi sengketa bisnis beberapa tahun lalu.
Hengky menambahkan, pihaknya berharap stabilisasi internal bisa selesai pada semester I-2020.
AISA juga akan memperbaiki jalur distribusi produknya. "Setelah selesai, maka kami baru akan bicara lagi terkait pertumbuhan ke depannya," kata Hengky, Rabu (26/2).
AISA masih akan fokus pada bisnis makanan, seperti produk mi, bihun, snack Taro.
Sebagai informasi, sejauh ini, anak usaha yang dikuasai oleh manajemen baru terdiri dari lima perusahaan. Semua entitas anak tersebut berasal dari divisi makanan, mengingat PT Dunia Pangan selaku produsen beras sudah dinyatakan pailit dalam Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU) tahun 2019.
Baca Juga: Kantongi Restu OJK, Tiga Pilar (AISA) Segera Eksekusi Rencana Private Placement
Lima anak perusahaan tersebut adalah PT Tiga Pilar Sejahtera yang bergerak di industri mi dan bihun, produsen snack Taro PT Putra Taro Paloma, PT Subafood Pangan Jaya yang bergerak di industri bihun jagung, PT Patra Power Nusantara, dan PT Balaraja Bisco Paloma. Masih ada dua yang belum diambil dari manajemen lama, yaitu PT Poly Meditra Indonesia dan PT Surya Cakra Sejahtera. Saat ini, keduanya masih dalam proses pengembalian.
Oleh karena itu, AISA juga tidak menyiapkan belanja modal atau capital expenditure (capex) yang besar untuk tahun ini. "Kami cuma fokuskan untuk stabilkan perusahaan, termasuk alat-alat produksi kami normalisasi semua karena selama dua tahun ini, maintenance bangunan dan mesin agak kurang," kata dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News