kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Rogoh Aus $ 6 juta, Sinarmas Grup beli lagi saham tambang Stanmore Coal


Rabu, 18 Maret 2020 / 22:32 WIB
Rogoh Aus $ 6 juta, Sinarmas Grup beli lagi saham tambang Stanmore Coal
ILUSTRASI. PT Dian Swastatika Sentosa Tbk (DSSA) Foto: Dok. Dian Swastatika Sentosa


Reporter: Titis Nurdiana | Editor: Titis Nurdiana

KONTAN.CO.ID -SINGAPURA.  Lewat Golden Investment (Australia) Pte Ltd, Golden Energy dan Resources Ltd (GEAR) membeli 2,93% saham  Stanmore Coal Ltd. Ini adalah perusahaan tambang batubara yang listing di Bursa Efek Australia (ASX).

Pembelian saham ini membuat saham perusahaan ini menjadi 31,35% dari sebelumnya 28,42%. Transaksi ini dilakukan pada tanggal 17 Maret 2020.

Group Company Secretary GEAR Pauline Lee mengatakan, nilai transaksi untuk pembelian 7,5 juta saham Stanmore Coal sebesar Aus$ 6 juta. Pembayaran dilakukan secara tunai dengan sumber dana dari internal perusahaan

Lebih lanjut, Pauline dalam keterbukaan informasi di Bursa Efek Singapura (SGX),  Rabu (18/3) menyebutkan, transaksi ini menjadikan GEAR  mengoptimalkan operasi dan sumber daya Stanmore Coal. “Strategi ini juga konsisten dengan investasi perusahaan di Stanmore Coal,” ujarnya.

GEAR adalah anak usaha Golden Investment, salah satu perusahaan yang dimiliki Grup Sinar Mas.  Dalam 12 bulan terakhir atau setahun terakhir, Golden Investment terus meningkatkan kepemilikan sahamnya di Stanmore secara bertahap.

Baca Juga: Grup Sinarmas Tambah Kepemilikan Saham di Perusahaan Batubara Kokas Australia

Catatan kontan.co.di. tanggal 30 April 2019, Golden Investment tercatat membeli 1,79 juta saham. Ini setara 0,7%s saham di Stanmore. Kemudian pada 30 Agustus, Golden Investment membeli 6,6 juta saham atau setara 2,58% dari total saham Stanmore Coal saat itu.

Adapun Stanmore Coal memiliki sejumlah tambang batubara kokas di Queensland, Australia.  Tercatat, Stanmore memiliki saham di tambang dan proyek batubara di sejumlah kawasan sekitar Queensland, Australia seperti Isaac Plains, Isaac Plains East Open Cuts, Isaac Downs (Wotonga), Isaac South, Clifford, The Range, Mackenzie, Belview, Tennyson dan Lilyvale.

Jika merujuk pemberitaan kontan.co.id, Golden Energy and Resources Limited mendirikan entitas anak Golden Investment (Australia) II Pte Ltd, yang berdomisili di Singapura.

Baca Juga: Anak usaha Dian Swastatika Sentosa (DSSA) mengakuisisi tambang emas

Golden Energy and Resources merupakan anak usaha dari  PT Dian Dian Swastatika Sentosa Tbk (DSSA) dengan kepemilikan saham 86, 87%. Adapun Golden Investment merupakan anak usaha yang bergerak di bidang investasi.

Di Indonesia, Golden Resources (GEAR) adalah lengan bisnis Sinarmas di pertambangan. GEAR menguasai area pertambangan batubara seluas 38.165 hektare (ha  di Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah, dan Jambi. 

Adapun Golden Investment bekerjasama dengan EMR Capital membentuk perusahaan ventura bersama dengan kepemilikan saham masing-masing 50%.  Pembentukan perusahaan ini bertujuan untuk mengakuisisi tambang emas Ravenswood di Queensland, Australia.

Join di perusahaan ventura ini  bertujuan untuk mengakuisisi tambang emas Ravenswood dari Carpentaria Gold Pty Ltd, anak usaha dari Resolute Mining Limited.

Transaksi ini pun akan menambah portofolio investasi tambang Grup Sinar Mas.

Berdasarkan penjelasan informasi transaksi GEAR, keduanya juga sepakat untuk menyediakan modal, masing-masing Aus$ 70 juta kepada perusahaan ventura tersebut. Dana ini untuk menyelesaikan pembayaran akuisisi tambang emas senilai Aus$ 50 juta. Sisanya untuk keperluan modal kerja.

Tambang emas Ravenswood tercatat mampu memproduksi emas hingga 54.000 ounces setiap tahunnya.  Tambang ini memiliki cadangan emas sebesar 2,74 juta ounces dan pasokan emas sebanyak 5,92 juta ounces per 30 Juni 2019. 

 Tambang emas ini yang sebelumnya 100% saham dimiliki Resolute Mining melalui Carpentaria Gold ini memiliki aset aset senilai Aus$ 90,76 juta per 30 Desember 2019.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×