kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.951.000   23.000   1,19%
  • USD/IDR 16.300   94,00   0,58%
  • IDX 7.166   -38,30   -0,53%
  • KOMPAS100 1.044   -6,02   -0,57%
  • LQ45 802   -6,08   -0,75%
  • ISSI 232   -0,07   -0,03%
  • IDX30 416   -3,18   -0,76%
  • IDXHIDIV20 486   -4,82   -0,98%
  • IDX80 117   -0,79   -0,67%
  • IDXV30 119   -0,02   -0,02%
  • IDXQ30 134   -1,35   -1,00%

RMBA bantah diuntungkan isu harga rokok Rp 50.000


Rabu, 07 September 2016 / 21:07 WIB
RMBA bantah diuntungkan isu harga rokok Rp 50.000


Reporter: Eldo Christoffel Rafael | Editor: Adi Wikanto

Jakarta. Isu harga rokok menjadi Rp 50.000 beberapa waktu lalu dikabarkan mampu memicu kenaikan permintaan pemilik warung kelontong untuk stok. Kabarnya, perusahaan rokok mendapat keuntungan karena permintaan melonjak. 

Namun PT Bentoel Internasional Investama Tbk / RMBA menepis isu tersebut. "Kabar toko kelontong yang menambah stock hanya isu. Harga pasar di grosir juga tetap stabil," kata Mercy Fransisca, Head of Legal and External Affairs PT Bentoel Internasional Investama saat dihubungi KONTAN, Rabu (7/9).

Emiten berkode saham RMBA di Bursa Efek Indonesia ini menyesalkan adanya isu tersebut. Menurut, Mercy penyebaran isu ini meresahkan banyak orang, dan bisa berpotensi memberikan dampak serius terhadap hajat hidup orang banyak.

Menururutnya terdapat sekitar 6 juta pekerja yang terlibat pada industri tembakau, terdiri dari 4,3 juta pekerja di sektor manufaktur dan distribusi, serta 1,7 juta pekerja di sektor pertanian dan perkebunan, termasuk di dalamnya petani tembakau dan cengkeh.

Dalam riset Mandiri Sekuritas Agustus 2016, Analis Adrian Joezer dan Lakshi Rowter mengatakan harga jual rata- rata retail produk RMBA terus bertumbuh 1,2% MoM. Produknya Lucky Strike Mild 16 terus naik harga rata-rata jual retailnya dengan kenaikan 2,5% MoM di Agustus setelah naik 1,9% di Juli.

"Harga rokok Lucky Strike tersebut sebesar Rp 13.600 per pak tetap kompetitif dengan kompetitor lain," kata Adrian dan Lakshmi dalam riset yang diterima KONTAN Rabu (7/9).

Sebagai informasi harga jual rata-rata Agustus hanya naik 0,3% MoM. Dibanding Juli kenaikannya bisa sampai 1% yang dikarenakan strategi perusahaan saat bulan Ramadhan. "Harga jual rata-rata HMSP melambat kenaikannya dibanding GGRM dan RMBA," kata Adrian dan Lakhsmi dalam risetnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Banking Your Bank

[X]
×