Reporter: Agung Jatmiko | Editor: Sanny Cicilia
KONTAN.CO.ID - SIDNEY. Rio Tinto menjual aset tambang batubara Kestrel di Australia kepada manajer investasi Australia, EMR Capital dan perusahaan energi asal Indonesia, Adaro Energy Tbk (ADRO) seharga A$ 2,25 miliar.
Mengutip Reuters, Selasa (27/3), penjualan tambang Kestrel yang terletak di negara bagian Queensland ini merupakan kesepakatan penjualan ketiga yang dilakukan oleh Rio Tinto sepanjang bulan Maret 2018.
Chief Executive Officer (CEO) Rio Tinto, Jean-Sebastien Jacques mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa penjualan terbaru ini dikombinasikan dengan pembelian Glencore atas tambang Hail Creek dan divestasi proyek batubara yang belum dikembangkan akan membuat portofolio Rio lebih kuat dan lebih terfokus.
Rio Tinto memang tengah berusaha menjual semua aset batubaranya, mengingat perusahaan ini tidak ingin lagi fokus di batubara, melainkan di lini bijih besi, tembaga dan aluminium.
Pekan lalu Rio Tinto juga telah menjual tambang Hail Creek dan proyek pengembangan barubara Valeria di Queensland, Australia ke Glencore senilai US$ 1,7 miliar. Dua hari kemudian proyek batubara di Queensland dijual kepada Whitehaven Coal senilai US$ 200 juta.
Dalam pernyataan resminya, Jacques menyebutkan, proyek batubara Kestrel ini membukukan pendapatan sebelum bunga, pajak, depresiasi dan amortisasi atau EBITDA sebesar US$ 341 juta dan laba sebelum pajak sebesar US$ 258 juta sepanjang 2017 lalu.
Melalui penjualan yang terakhir ini, Rio Tinto sepenuhnya keluar dari bisnis batubara.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News