Reporter: Dityasa H Forddanta | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. PT Kimia Farma (Persero) Tbk (KAEF) tahun ini menganggarkan belanja modal atau capital expenditure (capex) Rp 1,7 triliun. Anggaran itu sudah terusun dalam Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) KAEF tahun ini.
"Mayoritas capex digunakan untuk pembangunan pabrik Banjaran," kata Eddy Murianto, Corporate Secretary KAEF, Kamis (20/4).
Anggaran terbesar kedua, sebesar Rp 379,3 miliar digunakan untuk investasi anak usaha dan investasi rutin lainnya. KAEF juga mengalokasikan Rp 378,3 miliar untuk pengembangan jaringan layanan kesehatan, terutama pembukaan 100 apotek dan 50 klinik kesehatan.
KAEF juga mengalokasikan Rp 52,6 miliar untuk keberlanjutan pembangunan pabrik bahan baku garam farmasi tahap kedua dan pengembangan stem cell. Untuk pabrik bahan baku obat (BBO), anggaran yang dialokasikan sebesar Rp 37,5 miliar.
Sementara, untuk rapid test atau pengembangan fasilitas produksi alat kesehatan, anggaran yang dialokasikan Rp 7,3 miliar.
Dengan capex tersebut, diharapkan pendapatan KAEF tahun ini tumbuh antara 15% hingga 20%. Sementara, target pertumbuhan laba bersih dipatok pada angka 20% hingga 25%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News