kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

RIMO jeblok, Benny Tjokro klaim mekanisme pasar


Senin, 06 November 2017 / 20:47 WIB
RIMO jeblok, Benny Tjokro klaim mekanisme pasar


Reporter: Dityasa H Forddanta | Editor: Dupla Kartini

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pergerakan harga saham PT Rimo International Lestari Tbk (RIMO) kembali menjadi sorotan pasar. Pergerakan harga saham RIMO yang bak roller coaster memunculkan banyak spekulasi.

Awal pekan kemarin, saham RIMO masih berada di level Rp 640 per saham. Pada akhir pekan, Jumat (3/11), harga sahamnya terjun 47% ke level Rp 338 per saham.

Penurunan kembali berlanjut pada perdagangan awal pekan ini (6/11). Hingga penutupan perdagangan hari ini, harga saham RIMO turun sekitar 25% ke level Rp 254 per saham. Pasar mengaitkan hal itu dengan manuver yang dilakukan oleh pemilik perusahaan properti tersebut, Benny Tjokrosaputro.

Cerita yang beredar, fluktuasi harga saham RIMO ada kaitannya dengan rights issue RIMO senilai Rp 4,1 triliun. Dalam aksi korporasi tersebut, RIMO melepas sebanyak 40 miliar saham baru seri B dengan nilai nominal Rp 100 dan setiap saham dihargai Rp 101 per saham dengan dua opsi perjanjian.

Bagi yang memilih opsi lock tiga bulan, saham rights issue tersebut akan diserahkan di awal. Tapi, yang memilih opsi unlock, sahamnya diserahkan belakangan.

Karena opsi tersebut, balakangan ini pengalihan dana rights issue RIMO dieksekusi. Hal ini tercermin dari penjualan saham RIMO yang terjadi secara masif dan berturut-turut pada 1 November dan 2 November.

Transaksinya terjadi di pasar negosiasi dengan nilai hingga Rp 1,2 triliun. Hal ini juga yang membuat harga saham RIMO pada perdagangan akhir pekan kemarin parkir di level Rp 338 per saham. Dana sebesar Rp 1,2 triliun itu juga yang disebut-sebut dana riil yang diperoleh Benny melalui pasar modal.

Namun, Benny menampik kabar tersebut. "Ini hanya karena banyak yang jual, bukan saya," ujarnya saat dikonfirmasi oleh KONTAN, Senin (6/11).

Yang menarik, Benny selama ini memang aktif memperdagangkan saham RIMO. Porsi kepemilikan perusahaan yang dulunya bergerak di sektor ritel ini juga terus berubah. Per 31 Maret, ia menguasai 76,47% saham RIMO. Tapi, angka itu terus menyusut. Berdasarkan keterangan resmi perusahaan per 1 November 2017, Benny menjadi pemilik 39,76% saham RIMO.

Ia juga menolak disebut dana Rp 1,2 triliun itu masuk ke kantong pribadinya. "Saya hanya meminta manajemen untuk membuat perusahaan menjadi lebih baik, hanya itu," imbuhnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×