Reporter: Yuliana Hema | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejumlah emiten harus menunda pelaksanaan Penambahan Modal dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMHMETD) alias rights issue lantaran terjegal restu otoritas.
Yakni, PT Pantai Indah Kapuk Dua Tbk (PANI) yang menunda jadwal pelaksanaan rights issue karena masih menunggu surat pertanyaan efektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Rencananya, emiten milik Sugianto Kusuma alias Aguan ini akan menerbitkan 1,11 miliar saham dengan harga Rp 15.000. Dus, PANI berpotensi mengantongi dana segar Rp 16,73 triliun.
Nasib serupa juga di alami oleh PT Cahayasakti Investindo Sukses Tbk (CSIS). Direktur Utama Cahayasakti Investindo Sukses Tjoea Aubintoro menyampaikan CSIS akan melakukan penyesuaian jadwal rights issue.
Baca Juga: Happy Hapsoro Jual Kepemilikan Saham di Bukit Uluwatu Villa (BUVA)
“Perubahan ini dilakukan karena Perseroan masih menunggu diterbitkannya Surat Pernyataan Efektif dari OJK,” tulisnya dalam keterbukaan informasi yang dirilis 25 November 2025.
Tjoea menjelaskan, dengan demikian, seluruh tahapan dan pelaksanaan rights issue yang sebelumnya direncanakan akan disesuaikan kembali setelah CSIS memperoleh surat pernyataan efektif dari OJK.
Adapun CSIS berencana untuk menerbitkan saham baru sebanyak 522,80 juta saham dengan harga pelaksanaan sebesar Rp 380. Dengan demikian, CSIS bisa mengantongi Rp 198,66 miliar.
Tim Riset BRI Danareksa Sekuritas mencermati penundaan rights issue murni administratif dari OJK, tetapi dampaknya berbeda karena struktur aksi korporasi ini berbeda pada masing-masing emiten.
Mereka mencermati dampak dari penundaan rights issue terhadap PANI lebih stabil rasionya kecil. Sementara, CSIS berpotensi mengalami penyesuaian harga saat rights issue berjalan.
“Sementara INET paling berisiko karena rasio jumbo dan sangat dilutig ditambah ketidakpastian akibat suspensi,” tulisnya dalam riset yang dirilis, Rabu (26/11/2025).
Jika dicermati dalam rights issue PANI, setiap pemegang saham yang memiliki 119.169 saham lama PANI berhak atas 7.864 HMETD. Di mana, setiap satu HMETD, memberikan hak untuk membeli satu saham baru dalam rights issue.
Di struktur rights issue CSIS, setiap pemegang 10 saham lama CSIS akan mendapatkan hak atas empat HMETD. Pemegang CSIS juga akan mendapatkan bonus Waran Seri I.
Sementara dalam rights issue INET, setiap pemegang tiga saham lama akan memperoleh empat saham baru. Tak hanya itu, pemegang saham juga bakal mendapatkan bonus Waran Seri II.
Senior Investment Information Mirae Asset Sekuritas Adityo Nugroho menilai mungkin penundaan ini juga berbarengan dengan rencana penawaran umum perdana saham atau Intial Public Offering (IPO).
“Ada IPO juga, mungkin khawatir akan ada efek rebutan dana investor. Mungkin dengan adanya jeda jadwal agar investor punya nafas untuk berpartisipasi dalam berbagai aksi korporasi,” jelasnya dalam paparan kemarin.
Selanjutnya: Dolar AS Menuju Pelemahan Mingguan Terbesar dalam Empat Bulan Jelang Thanksgiving
Menarik Dibaca: 5 Vitamin Penghilang Flek Hitam di Wajah, Salah Satunya Vitamin B3
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News













