Reporter: Narita Indrastiti | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. PT Aneka Tambang (Persero) Tbk (ANTM) mematok harga rights issue di level Rp 371 per saham. Harga itu ada di batas bawah dari rentang yang ditawarkan yakni Rp 371 - Rp 535 per saham.
ANTM menawarkan maksimal 14,49 juta saham dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) atau 60% dari total ditempatkan dan disetor penuh. Sehingga, ANTM berpotensi mendapat dana sebesar Rp 5,3 triliun.
Dalam prospektus resmi yang dirilis Selasa (6/10), rasio rights issue itu adalah 310:471. Artinya, setiap 310 pemegang saham lama berhak atas 471 HMETD. Jika saham baru ini tidak seluruhnya diambil oleh pemegang HMETD, maka sisanya akan dialokasikan kepada pemegang HMETD lain yang melakukan pemesanan lebih dari haknya.
Perseroan akan menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada 7 Oktober 2015 mendatang. Sesuai dengan rencana sebelumnya, ANTM akan menggunakan dana penawaran umum sebesar Rp 3,5 triliun untuk membangun pabrik feronikel Halmahera Timur tahap I yang memiliki kapasitas produksi 13.500-15.000 TNi per tahun. Proyek ini akan selesai pada tahun 2018 mendatang.
Sampai 31 Agustus lalu, proyek pembangunan pabrik tersebut baru mencapai 6% yang meliputi tahap konstruksi beberapa fasilitas pendukung. Sisa dana akan digunakan untuk membiayai modal kerja perseroan. "Tidak terdapat pembeli siaga dalam penawaran umum terbatas ini. Sehingga ada resiko perseroan tidak memperoleh dana untuk membiayai modal kerja," ujar manajemen ANTM dalam prospektus tersebut.
Rencananya, tanggal terakhir perdagangan saham dengan HMETD pada 15 Oktober 2015 di pasar reguler dan negosiasi, serta pada 20 Oktober di pasar tunai. Lalu, tanggal mulai perdagangan saham tanpa HMETD atau ex-right pada 16 Oktober untuk pasar reguler dan negosiasi dan 21 Oktober untuk pasa tunai. Saat ini, harga saham ANTM naik 2,49% ke level Rp 493 per saham.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News