kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Rights issue Agung Podomoro (APLN) dapat diperdagangkan mulai 16 Desember


Kamis, 07 November 2019 / 16:57 WIB
Rights issue Agung Podomoro (APLN) dapat diperdagangkan mulai 16 Desember
ILUSTRASI. Suasana pembangunan Podomoro Golf View, Depok, Jawa Barat (22/3). Sepuluh tahun lagi, Jakarta (Jabodetabek) akan menjadi kota megapolitan terbesar di dunia. Agung Podomoro Land (APLN) telah mendapatkan lampu hijau untuk menerbitkan saham baru melalui righ


Reporter: Benedicta Prima | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Agung Podomoro Land Tbk (APLN) telah mendapatkan lampu hijau untuk menerbitkan saham baru melalui skema hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) alias rights issue. Perusahaan properti ini berencana menerbitkan 4 miliar saham dengan nominal Rp 100.

HMETD tersebut bisa diperdagangkan 16-20 Desember 2019. Namun, APLN belum menyebutkan harga pelaksanaan rights issue tersebut.

Dalam prospektus ringkas rights issue APLN, PT Indofica dan Trihatma Kusuma Haliman mengatakan akan menggunakan haknya untuk membeli saham baru tersebut. Keduanya telah melakukan penyetoran uang muka setoran modal kepada perseroan dalam jumlah Rp 800 miliar berdasarkan perjanjian pengambilan saham baru tanggal 24 September 2019.

Baca Juga: Jalan Bagi Agung Podomoro (APLN) Mengejar Marketing Sales Masih Jauh

Dana tersebut telah digunakan oleh APLN sebagai pembayaran kembali sebagian kewajiban perseroan berdasarkan Facility Agreement tanggal 5 Juni 2018 dan Syndication Agreement tanggal 18 September 2018.

Berdasarkan kedua perjanjian tersebut, APLN memiliki kewajiban kepada PT Bank BNP Paribas Indonesia, PT Bank DBS Indonesia, Standard Chartered Bank, Jakarta Branch, PT Bank Mandiri Tbk, PT Bank Shinhan Indonesia dan PT Bank Permata Tbk dengan nilai per tanggal 30 September 2019 sebesar Rp 1,18 triliun.

Kemudian, sebesar Rp 389,63 miliar dibayarkan dengan dana yang bersumber dari Credit Opportunities II Pte. Limited. Apabila ada sisa dana hasil PMHMETD I akan digunakan untuk modal kerja untuk kegiatan operasional perusahaan.

Adapun, saldo liabilitas Agung Podomoro dan anak usaha per 30 September 2019 tercatat sebesar Rp 16,49 triliun. Total ini terdiri dari liabilitas jangka pendek sebesar Rp 5,42 triliun dan jangka panjang sebesar Rp 11,07 triliun. Adapun, jumlah ekuitas tercatat sebesar Rp 29,42 triliun.

Baca Juga: Hasil RUPSLB Agung Podomoro Land (APLN), Bacelius Ruru didapuk sebagai Direktur Utama

Sementara itu penjualan dan pendapatan usaha APLN di kuartal III-2019 turun 23,2% secara tahunan (yoy) dari Rp 3,8 triliun menjadi Rp 2,92 triliun. Pos beban juga ikut turun sebesar 24,6% yoy dari Rp 1,95 triliun menjadi Rp 1,47 triliun. Dus, laba kotor perusahaan jadi ikut menyusut 21,7% yoy dari Rp 1,85 triliun menjadi Rp 1,45 triliun.

APLN juga merogoh kocek lebih besar untuk beban umum dan administrasi yang tumbuh 9,1% menjadi Rp 713,43 miliar serta beban bunga dan keuangan yang tumbuh 12,3% menjadi Rp 704,96 miliar. Kenaikan beban bunga dan keuangan disebabkan oleh peningkatan biaya bunga pinjaman bank dan peningkatan biaya premi derivatif sebagai akibat dari peningkatan kurs mata uang asing. Dus, laba periode berjalan APLN turun 69,1% menjadi Rp 149,46 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×