Reporter: Abdul Wahid Fauzi | Editor: Test Test
JAKARTA. PT Ricky Putra Globalindo Tbk (RICY) optimistis dapat mengarungi tahun ini dengan kinerja yang makin membaik. Sikap ini muncul di tengah kekhawatiran terhadap imbas perdagangan bebas China dan negara-negara di kawasan ASEAN.
Sekretaris Perusahaan RICY, Robby Ritter Tan, mengatakan, pihaknya menargetkan pendapatan tahun ini mengalami kenaikan sekitar 10% hingga 15% dari tahun lalu. Faktor pendukungnya adalah permintaan pasar ekspor, terutama untuk pakaian jadi, sudah pulih kembali.
Dia menyatakan, pendapatan perusahaan pemegang merek pakaian dalam GT Man ini pada tahun 2009 sama dengan tahun sebelumnya yakni Rp 490,78 miliar. "Sebabnya, penjualan ekspor mengalami penurunan namun penjualan underwear lokal meningkat," ujar Robby.
Nah, dengan persentase kenaikan yang telah ditetapkan, artinya RICY berharap bisa mengantongi pendapatan sekitar Rp 539,85 miliar hingga Rp 564,39 miliar pada tahun ini. Sayang, Robby masih merahasiakan perolehan laba bersih tahun lalu, dengan alasna masih dalam proses audit.
Keyakinan Robby atas peningkatan kinerja RICY tahun ini bukan tanpa alasan. Sejak Januari hingga April tahun ini, mereka sudah mendapatkan pesanan pakaian dari Thailand dan Vietnam. Nilainya mencapai Rp 30 miliar.
Kedua negara tetangga tersebut meminta penjualan pakaian seperti kaos dewasa dan kaos untuk anak-anak, serta kemeja. "Dan kami akan terus mencari pesanan lagi," kata Robby.
Dia optimistis permintaan pakaian akan kembali meningkat dan tak akan terganggu meski adanya pemberlakuan perdagangan bebas antara China dan negara-negara ASEAN tahun ini. Sebab, produk RICY sudah memiliki nama. "Tak hanya itu, pakaian dalam kami juga berkualitas," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News