Reporter: Barratut Taqiyyah, Bloomberg | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
NEW YORK. Harga kontrak minyak mencatatkan penurunan di sepanjang minggu ini. Bahkan penurunan mingguannya merupakan yang terbesar sejak September lalu. Asal tahu saja, harga kontrak minyak untuk pengantaran Januari turun 34 sen atau 0,4% menjadi US$ 93,53 per barel di New York Mercantile Exchange. Ini merupakan level terendah sejak 2 November lalu.
Jika dihitung, kontrak minyak sudah anjlok 5,9% sejak 9 Desember, yang merupakan penurunan mingguan terbesar sejak 23 September. Kendati begitu, harga kontrak minyak masih mencatatkan kenaikan 2,4% di sepanjang tahun ini setelah naik 15% di 2010.
Sementara itu, harga kontrak minyak jenis Brent untuk pengantaran Febuari turun 25 sen menjadi US$ 103,35 per barel di ICE Futures Europe Exchange. Harga kontrak minyak untuk pengantaran Januari sudah habis masa berlakunya kemarin.
Penurunan harga kontrak minyak kali ini terjadi setelah Fitch Rating\'s menurunkan outlook peringkat utang Prancis. Selain itu, Fitch juga menempatkan Spanyol, Italia, Belgia, Slovenia, Irlandia, dan Cyprus dengan review "Rating Watch Negative". Dalam pernyataan resmi yang dirilis kemarin di London, Fitch memprediksi review atas negara-negara Eropa tersebut bisa diselesaikan pada Januari mendatang.
"Kecemasan pasar masih akan terfokus pada kondisi di Eropa untuk sementara waktu. Harga minyak akan berada pada tren menurun dalam jangka pendek. Jadi saya tidak akan terkejut jika harga minyak jatuh mendekati level US$ 90," urai Tom Bentz, director BNP Paribas Prime Brokerage Inc di New York.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News