Reporter: Danielisa Putriadita | Editor: Dupla Kartini
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Diversifikasi portofolio reksadana pada instrumen offshore dapat membuat return reksadana lebih optimal dibandingkan hanya ditempatkan pada saham domestik.
Salah satu yang merasakan manfaat dari diversifikasi tersebut adalah reksadana CIMB-Principal Islamic Asia Pacific Equity Syariah besutan PT CIMB Principal Asset Management. Meski kinerjanya minus, namun masih lebih baik dibandingkan kinerja indeks acuan saham domestik.
Secara year to date per 30 April 2018, return reksadana tersebut minus 1,2%. Sedangkan, acuannya yaitu Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada periode yang sama turun 5,7% dalam mata uang rupiah dan turun 7,9% dalam mata uang dollar AS.
Di tengah kondisi dollar AS yang terus menguat, kinerja reksadana ini juga tidak terpengaruh. Sebab, reksadana ini memiliki portofolio saham di negara-negara Asia Pasifik.
Mauldy Rauf Makmur Director Chief Marketing Officer CIMB Principal Asset Management mengatakan, mayoritas investasi reksadana ini ada di Korea Selatan, China, Taiwan dan India. "Beberapa mata uang dari negara-negara tersebut tidak mengalami gejolak yang signifikan kecuali, India," kata Mauldy, Selasa (8/5).
Mauldy tetap optimistis dengan portofolio reksadana ini yang terdiri dari 95% pada pasar saham dan sisanya berupa cash. "Kami tertarik untuk investasi pada perusahaan yang memiliki franchise value, pertumbuhan, dan earning revision yang positif," paparnya.
Mauldy memproyeksikan, reksadana ini masih akan positif didukung meningkatnya kelas ekonomi menengah, value chain industry, inklusi keuangan dan pertumbuhan earning negara-negara di Asia Pasifik yang mencapai 12%-14%.
Meski, Mauldy menyadari tekanan yang bersumber dari isu global dan kuatnya dollar AS tentu menjadi tantangan. Namun, ia yakin dengan fleksibilitas reksadana ini yang dapat berinvestasi pada negara-negara Asia Pasifik membuat kapabilitas diversifikasi lebih tinggi.
Proyeksinya, CIMB-Principal Islamic Asia Pacific Equity Syariah bisa membukukan return 12%-14% hingga akhir tahun ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News