kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.318.000 -0,68%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Restrukturisasi pinjaman Bank Negara Indonesia (BBNI) naik, analis sarankan hold


Jumat, 15 Mei 2020 / 07:00 WIB
Restrukturisasi pinjaman Bank Negara Indonesia (BBNI) naik, analis sarankan hold


Reporter: Avanty Nurdiana | Editor: Avanty Nurdiana

 "Dari jumlah ini, kami memproyeksikan tambahan provisi BBNI sebesar Rp 20,2 triliun (16% dari kredit baru direstrukturisasi)," jelas Jovent dan Anthony. Dimana akan dibagi menjadi dua tahun yakni 1/3 tahun ini dan 2/3 pada tahun depan. 

Estimasi risiko yang bisa dialami BBNI adalah saldo restrukturisasi lebih tinggi dan nilai provisi yang lebih buruk dari yang diharapkan. Jika pinjaman tahap 2 berdasarkan IFRS 9 membutuhkan 25%-35% lebih tinggi dari estimasi awal Indo Premier sebesar 16%.

Untuk itu, Indo Premier Sekuritas memangkas target laba bersih per saham BBNI 23%-77% di untuk tahun buku 2020-2022. Karena itu, Jovent dan Anthony menyarankan hold diturunkan dari rekomendasi sebelumnya buy dengan targat harga Rp 4.100 per saham. 

Baca Juga: Pemerintah Menunda Setoran Dividen Seluruh BUMN

Sepanjang tahun ini, Indo Premier memperkirakan pendapatan bunga bersih BBNI Rp 35,59 triliun naik dari tahun 20119 sebesar Rp 36,6 triliun. Sedangkan laba bersih Bank BNI di 2020 diperkirakan anjlok 43% menjadi Rp 8,72 triliun dari tahun 2019 sebesar Rp 15,38 triliun. 

Laba bersih Bank BNI berpotensi kembali anjlok 46% di tahun 2021 menjadi Rp 4,72 triliun. Karena jumlah provisi diproyeksi naik menjadi Rp 23,66 triliun dari prediksi tahun ini Rp 16,06 triliun. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×