kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Restrukturisasi bisnis di Thailand, ini rekomendasi saham Mitra Adiperkasa (MAPI)


Kamis, 06 Agustus 2020 / 17:58 WIB
Restrukturisasi bisnis di Thailand, ini rekomendasi saham Mitra Adiperkasa (MAPI)
ILUSTRASI. SEIBU Department Store di Jakarta. Selama ini bisnis ritel Mitra Adiperkasa (MAPI) di Thailand merupakan model usaha konsinyasi.


Reporter: Benedicta Prima | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Mitra Adiperkasa Tbk (MAPI) baru saja menandatangani perjanjian jual beli saham (share sale and purchase agreement) atas sahamnya di MAP Active Adiperkasa Ltd (MAAT) kepada Athletica International Holdings Pte. Ltd. 

Adapun nilai transaksinya sebesar Rp 48,94 miliar. Setelah transaksi tersebut, MAAT kini berada di bawah naungan PT MAP Aktif Adiperkasa Tbk (MAPA). Asal tahu saja, MAPA memegang 100% saham Athletica International Holdings Pte Ltd. 

Sekretaris Perusahaan, Investor Relation dan Media Head Map Active Perkasa Ratih Darmawan Gianda menjelaskan, restrukturisasi bisnis ini merupakan upaya memperkuat bisnis MAPI maupun MAPA. MAAT yang memiliki kegiatan usaha sejenis dengan MAPA diharapkan dapat berkembang sebagai perusahaan ritel yang menjual produk merek Airwalk, Steve Madden dan Ninewest di Thailand. 

"Divestasi saham MAAT dilakukan sebagai tindak lanjut dari projek restrukturisasi bisnis aktif yang diharapkan dapat memberikan sinergi usaha antara MAPA beserta anak perusahaannya, dan MAAT yang memiliki kegiatan usaha sejenis," ujar Ratih kepada Kontan.co.id, Kamis (6/8). 

Baca Juga: Saham emiten ritel kompak menguat terdorong sentimen BLT untuk pekerja

Selama ini bisnis ritel MAPI di Thailand merupakan model usaha konsinyasi. Barang-barang yang dipasarkan di sana dikelola dengan konsep shop in shop di dalam department store, seperti di Central Department Store. Skala bisnis yang dijalankan di Thailand, lanjut Ratih, masih sangat terbatas. 

MAPI masuk ke pasar Thailand pada tahun 2001, yang pada masa itu pemerintahan di sana berhasil melakukan perbaikan ekonomi dengan penggabungan stimulan domestik dengan promosi Thailand (dual track strategy) tentang pasar terbuka dan investasi asing. "Pertumbuhan industri ritel modern sangat dipengaruhi oleh kondisi perekonomian nasional suatu negara," kata dia. 

Analis NH Korindo Sekuritas Putu Chantika menjelaskan penjualan MAPI mayoritas atau sekitar 90% masih didominasi di dalam negeri, sisanya penjualan di luar negeri seperti Vietnam dan Thailand. Sebagai tambahan informasi, untuk di Vietnam, MAPI lebih fokus ke lini fesyen sementara di Thailand lebih banyak penjualan segmen kids dari MAPA. 

Baca Juga: Restrukturisasi bisnis, Mitra Adiperkasa (MAPI) jual saham anak usahanya di Thailand

Putu melanjutkan, strategi bisnis ini belum akan memberikan dampak yang signifikan terhadap saham MAPI terlebih penjualan di Thailand termasuk relatif kecil jika dibandingkan dengan total penjualan MAPI secara keseluruhan. "Ditambah lagi situasi ekonomi yang kurang baik untuk segmen ritel," jelas Putu. 

Pada Kamis (6/8), saham MAPI ditutup menguat 4,51% menjadi Rp 695 bersamaan dengan saham PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk (RALS) yang menguat 7,41% pada penutupan hari ini menjadi Rp 580 dan PT Matahari Department Store Tbk (LPPF) yang naik 2,02% menjadi Rp 1.260. 

Putu melihat sentimen positif jangka pendek ini bisa dari pemberian gaji ke-13 yang diharapkan dapat membantu memulihkan daya beli masyarakat. Asal tahu saja, pemerintah telah selesai membahas Peraturan Pemerintah (PP) mengenai gaji ke-13 dan rencananya akan dicairkan pada Agustus 2020 ini. 

Pencairan gaji ke-13 ini hanya untuk pejabat eselon III ke bawah dan setingkatnya. Kebijakan tersebut juga berlaku untuk TNI dan Polri, serta pensiunan. Adapun anggarannya sebesar Rp 28,5 triliun.

Selain itu, sektor ritel juga diharapkan kembali pulih secara perlahan seiring dengan pusat perbelanjaan yang sudah mulai beroperasi di kuartal III-2020. Putu merekomendasikan beli saham MAPI dengan target harga Rp 870. 

Baca Juga: Terpukul pandemi Covid-19, MAP Aktif (MAPA) rugi Rp 75,26 miliar di semester I-2020

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×