Reporter: Kenia Intan | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bursa Efek Indonesia (BEI) akan kedatangan empat saham baru. PT Wira Global Solusi Tbk, PT Cisarua Mountain Dairy Tbk, PT Widodo Makmur Perkasa Tbk, dan PT Jaya Swarasa Agung Tbk secara resmi akan mencatatkan saham perdana atau listing di bursa Senin (6/12).
PT Wira Global Solusi Tbk akan melantai dengan kode saham WGSH. Emiten ke-44 yang tercatat di bursa sepanjang tahun 2021 itu menerbitkan 208,5 juta saham baru atau setara 20% dari total saham dicatatkan. Adapun setiap sahamnya ditawarkan di harga Rp 140 per saham. Dengan demikian, melalui gelaran Initial Public Offering (IPO) ini, WGSH bisa mendapatkan dana segar hingga Rp 29,19 miliar.
PT Cisarua Mountain Dairy Tbk akan tercatat di bursa dengan kode saham CMRY. Emiten ke-45 yang melantai di bursa sepanjang tahun 2021 itu menerbitkan 1,19 miliar saham atau setara 15% dari total saham dicatatkan. Setiap saham CMRY ditawarkan di harga Rp 3.080 per saham. Dus, CMRY bisa mengantongi dana segar hingga Rp 3,66 triliun melalui aksi IPO ini.
Baca Juga: IPO masih semarak, perbankan ikut ketiban berkah
PT Widodo Makmur Perkasa Tbk akan melantai dengan kode saham WMMP. Emiten ke-46 yang tercatat di bursa sepanjang tahun 2021 itu menawarkan 4,41 miliar saham atau 15,02% dari total saham dicatatkan. WMMP menawarkan tiap sahamnya di harga Rp 160. Dengan demikian, melalui aksi IPO ini, WMMP meraup dana segar hingga Rp 707,04 miliar.
PT Jaya Swarasa Agung Tbk akan tercatat di bursa dengan kode saham TAYS. Emiten ke-47 yang melantai di bursa sepanjang tahun 2021 itu menerbitkan 240,3 juta saham atau setara 21,87% dari total saham yang dicatatkan. TAYS menawarkan setiap saham di harga Rp 360. Oleh karenanya, TAYS akan mengantongi dana segar hingga Rp 86,50 miliar.
Sekadar informasi, menjelang akhir tahun, minat perusahaan untuk melantai di bursa masih tinggi. Menurut catatan Kontan sebelumnya, pihak BEI masih mengantongi 30 calon emiten per 2 Desember 2021. Adapun calon emiten ini didominasi oleh perusahaan aset skala besar sebanyak 16 perusahaan. Sementara, untuk perusahaan aset skala menengah dan skala kecil tercatat masing-masing 12 perusahaan dan 4 perusahaan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News