Reporter: Aulia Ivanka Rahmana | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Produsen sarung tangan latex, PT Maja Agung Latexindo Tbk (SURI) resmi melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada hari ini (7/12). Pada perdagangan perdana hingga pukul 10.25 WIB, harga saham SURI turun tipis 0,59% ke posisi Rp 169 per saham dari harga initial public offering (IPO) Rp 170 per saham.
Direktur Utama dari Maja Agung Latexindo Imelda Lin mengatakan, SURI percaya dapat terus menjaga kepercayaan masyarakat dan stakeholders dengan melantai di BEI. Melalui transparansi dan akuntabilitas, SURI percaya dapat memberikan produk sarung tangan dengan kualitas dan mutu yang lebih baik, lebih inovatif, dan kompetitif.
“Sebagai Shamrock Group, SURI telah memulai untuk membantu para masyarakat petani karet di Sumatra Selatan dengan bertindak sebagai offtaker atas hasil pertanian karet dan memberikan harga yang kompetitif bagi petani,” kata Imelda dalam pencatatan saham perdana, Kamis (7/12).
Baca Juga: IPO di BEI Masih Semarak Tahun Depan, Otoritas Pasang Target Konservatif
SURI telah melepas sebanyak-banyaknya 1,26 miliar saham baru. Ini setara 20% dari modal disetor dan ditempatkan penuh setelah IPO.
SURI menyodorkan harga IPO Rp 170 per saham. Dengan begitu, SURI berpotensi mengantongi dana segar sebesar Rp 215,36 miliar.
Rencananya, dana hasil IPO tersebut akan digunakan untuk dua hal utama. Pertama, sekitar 49,45% akan digunakan sebagai capital expenditure (Capex) dengan rincian, sekitar 20,26% akan digunakan untuk pengembangan bangunan gudang, pabrik, dan kantor di Sumatra Utara.
Baca Juga: Siap IPO, Maja Agung Latexindo (SURI) Siap Sasar Pasar Eropa
Sekitar 24,55 akan digunakan untuk penambahan dan remodifikasi mesin produksi. Lalu, sekitar 3,11% akan digunakan untuk pembangunan fasilitas pengelolaan limbah. Sekitar 1,53% akan digunakan sebagai untuk pengembangan software penunjang operasional.
Kedua, sekitar 50,55% akan digunakan sebagai operational expenditure (Opex) dengan rincian, sekitar 9,61% untuk penambahan daya listrik di area pabrik dan sisanya sekitar 40,49% untuk modal kerja perseroan, namun tidak terbatas pada biaya pemasaran dan pembelian persediaan bahan baku dan bahan penunjang guna mendukung kegiatan usaha.
Dalam IPO ini, SURI menunjuk PT Shinhan Sekuritas Indonesia sebagai penjamin pelaksana emisi efek.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News