kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.250   0,00   0,00%
  • IDX 6.984   6,63   0,09%
  • KOMPAS100 1.040   -1,32   -0,13%
  • LQ45 817   -1,41   -0,17%
  • ISSI 212   -0,19   -0,09%
  • IDX30 416   -1,10   -0,26%
  • IDXHIDIV20 502   -1,67   -0,33%
  • IDX80 119   -0,13   -0,11%
  • IDXV30 124   -0,51   -0,41%
  • IDXQ30 139   -0,27   -0,19%

Resesi Mengancam, Harga Komoditas Logam Industri Diprediksi Masih Lesu Tahun Depan


Kamis, 22 Desember 2022 / 17:11 WIB
Resesi Mengancam, Harga Komoditas Logam Industri Diprediksi Masih Lesu Tahun Depan
Resesi Mengancam, Harga Komoditas Logam Industri Diprediksi Masih Lesu Tahun Depan


Reporter: Akmalal Hamdhi | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Harga komoditas logam industri kemungkinan besar masih lesu pada tahun depan. Hal itu menyusul aksi kerek suku bunga The Fed yang masih berlanjut menimbulkan ancaman resesi.

Analis DCFX Futures Lukman Leong mencermati bahwa terlihat jelas harga logam industri pada umumnya mencapai puncak di Februari 2022 dan mulai turun pada bulan Maret. Kenaikan tersebut disebabkan oleh euforia pembukaan kembali ekonomi pasca dilanda Covid-19.

Namun seiring penguatan dolar Amerika Serikat (AS) ketika dimulainya siklus pengetatan agresif oleh The Fed, harga mulai menurun dengan cepat.

Mengutip Bloomberg per 22 Desember 2022, harga Aluminium LME turun sebesar 14,82% ke level US$ 2,391 per ton, secara year to date (YTD). Harga Tembaga LME melemah 13,65%, menuju level US$ 8,393 per metrik ton.

Baca Juga: Mendag Zulkifli Pantau Pasar Sentral Remu Papua Barat: Harga Bapok Stabil, Stok Cukup

Harga Timah saat ini berada pada harga US$ 24,060, telah anjlok 38,09%. Hanya Nikel yang menguat sebesar 42,56% ke level US$ 29,591 per ton.

Selanjutnya, prospek harga logam industri diperkirakan masih akan suram karena perlambatan ekonomi menuju resesi di tahun 2023. 

"Hal ini sejalan dengan suku bunga bank sentral utama dunia yang nampaknya akan mencapai puncaknya pada tahun 2023," kata Lukman kepada Kontan.co.id, Rabu (21/12).

Lukman menambahkan, kebijakan global sangat berpengaruh tentunya dari kebijakan suku bunga bank sentral global.

Kebijakan Covid-19 China serta komitmen mereka untuk menghidupkan kembali ekonomi juga bakal menggiring harga komoditas, termasuk komoditas logam industri.

Baca Juga: Banyak Tantangan, Ditjen Pajak Harus Kerja Keras Raih Penerimaan Pajak Tahun Depan

Sementara, embargo imbas dari perang antara Rusia dan Ukraina maupun pemangkasan produksi minyak dari OPEC hanya akan berdampak minimal.



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×