Reporter: Willem Kurniawan | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bursa Efek Indonesia (BEI) berencana akan meluncurkan program electronic bookbuilding (e-bookbuilding) dan rencana perampingan satuan lot saham yang dari semula 100 menjadi 20, 30 atau 50 saham per lot. Namun kedua rencana ini masih dalam kajian dan belum diketahui pasti kapan tepatnya akan diterapkan.
Nantinya, bookbuilding akan ditarawarkan pada periode penawaran dan investor bisa terlebih dahulu melihat prospektus. Di bookbuilding periode kedua selanjutnya baik invetsor ritel maupun institusi bisa melakukan penawaran.
Sehingga, pricing yang dilakukan saat bookbuilding mencerminkan harga dengan bentuk yang lebih luas dan lebih mencerminkan real demand dari perusahaan yang akan mencatatkan diri. Salah satu tujuan dari penerapan e-bookbuilding mengharapkan penyebaran fix allotment yang akan lebih banyak menyebar ke investor ritel.
Presiden Direktur PT Sinarmas Sekuritas Hermawan Hosein mengatakan jika e-bookbuilding adalah suatu langkah yang bagus dan perlu untuk diapresiasi. "Dengan aturan itu nantinya semua jadi lebih transparan dan itu fair untuk semua pihak," kata Hermawan, Senin (3/12).
Hermawan bilang, dengan perampingan lot saham cukup bagus untuk menarik lebih banyak investor ritel untuk masuk karena meningkatkan kemampuan atau daya beli untuk membeli saham. "Kita sebagai anggota asosiasi mendukung segala kebijakan, selama kebijakan itu akan membuat pasar lebih efisien serta kinerja industri lebih bagus dan progresif," kata Karman Pamurahardjo, Presiden Direktur PT Profindo Sekuritas Indonesia.
Menurutnya, ditengah zaman digitalisasi kita perlu membuat suatu hal yang otomatisasi tanpa menghilangkan hal-hal yang tidak bisa diotomatisasi. "Seperti penjatahan pasti, itu masih underwriter yang menentukan. Lagi direncanakan Focus Group Discussion (FGD) untuk melihat lebih jelas regulasi kedua rencana tersebut serta mengkajinya," ungkapnya.
Terkait dengan perampingan saham, itu akan membuat investor ritel lebih banyak masuk dan tertarik untuk membeli saham karena lebih terjangkau, terutama jika saham-saham tersebut memiliki harga diatas Rp 30.000 an.
PT Profindo Sekuritas Indonesia pada semester pertama rencananya akan mengorbitkan kurang lebih sekitar 40 perusahaan untuk melantai di BEI berdasarkan pipeline yang ada saat ini. Namun terkait siapa saja calon emiten tersebut, manajemen masih belum secara gamblang menyebutkannya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News