kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

Rencana IPO jumbo mulai berembus di pasar modal tanah air


Senin, 07 Juni 2021 / 18:16 WIB
Rencana IPO jumbo mulai berembus di pasar modal tanah air
ILUSTRASI. Ilustrasi IPO atau Go Public; initial public offering; bursa efek indonesia; bei; KONTAN/Daniel Prabowo/4/11/2016


Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Handoyo .

Meski demikian, Hendri tidak memungkiri kondisi pasar saham saat ini sebenarnya masih cenderung berisiko akibat adanya dampak dari pandemi Covid-19 yang. Namun, kondisi tahun ini memang jauh lebih baik jika dibandingkan dengan tahun lalu, dimana pertumbuhan ekonomi sempat negatif, daya beli masyarakat yang rendah, dan masyarakat yang lebih banyak melakukan saving dibandingkan dengan melakukan pengeluaran.

Belum lagi, banyak proyek infrastruktur yang tertunda, yang membuat beberapa perusahaan atau emiten juga merasakan dampaknya terutama dari sisi penjualan dan pendapatan di tahun 2020. “Kondisi saat ini menurut saya jika dibandingkan dengan hal tersebut jelas sudah lebih baik, namun belum sepenuhnya pulih,” sambung dia.

Saat ini pun tren suku bunga masih cenderung rendah, bertahan di level yang sama, yakni 3,5%. Artinya Bank Indonesia masih berusaha memberikan stimulus bagi perusahaan dan masyarakat dari sisi kebijakan moneter yang belum diubah, yakni untuk mendorong konsumsi dan pengeluaran.

Sementara itu, Kepala Riset Yuanta Sekuritas Chandra Pasaribu mengatakan, tujuan dari gelaran IPO sebenarnya kembali ke target yang hendak dicapai oleh masing-masing  perusahaan, terutama karena adanya kebutuhan akan modal guna meningkatkan investasi dan pertumbuhan.

Ditambah, adanya sejumlah keuntungan apabila menjadi perusahaan publik. Misalnya, perusahaan terbuka memiliki kemudahan dari sisi perpajakan sehingga hal ini menambah daya tarik perusahaan untuk IPO. “Jadi tidak hanya semata masalah sentimen. IPO dengan emisi kecil seringkali lebih bersifat strategis dan tidak utamanya dalam mencari pendanaan dari pihak ketiga,” terang Chandra, Senin (7/6).

Terkait sejumlah rencana IPO dengan emisi besar, Chandra menilai timing saat ini sudah cukup baik. Bunga deposito saat ini  cukup rendah, sehingga berpotensi menggaet investor untuk mendapatkan imbal hasil yang lebih menjanjikan di saham-saham IPO. Hal ini membuat pasar saham saat ini cukup likuid. 

Selanjutnya: Masa penawaran umum selesai, Ladangbaja Murni catatkan kelebihan permintaan 356 kali

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×