kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.502.000   11.000   0,44%
  • USD/IDR 16.788   -6,00   -0,04%
  • IDX 8.646   36,29   0,42%
  • KOMPAS100 1.197   8,91   0,75%
  • LQ45 860   6,19   0,73%
  • ISSI 309   1,58   0,51%
  • IDX30 440   1,54   0,35%
  • IDXHIDIV20 513   2,02   0,39%
  • IDX80 134   0,88   0,66%
  • IDXV30 138   -0,07   -0,05%
  • IDXQ30 141   0,83   0,59%

Rencana IPO di Pipeline OJK Turun Drastis, Ada Apa?


Senin, 02 Juni 2025 / 20:18 WIB
Rencana IPO di Pipeline OJK Turun Drastis, Ada Apa?
ILUSTRASI. Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif, dan Bursa Karbon Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Inarno Djajadi. Rencana penawaran umum perdana saham alias Initial Public Offering (IPO) di dalam pipeline Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengalami penurunan di tengah ketidakpastian global. (29/12/2023).


Reporter: Yuliana Hema | Editor: Putri Werdiningsih

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Rencana penawaran umum perdana saham alias Initial Public Offering (IPO) di dalam pipeline Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengalami penurunan di tengah ketidakpastian global. 

Inarno Djajadi, Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif dan Bursa Karbon OJK menjelaskan ada beberapa perusahaan yang sudah mengajukan pernyataan pendaftaran, tetapi melakukan penundaan.

“Penundaan dilakukan untuk memperbaiki pengungkapan keterbukaan informasi pada dokumen, meningkatkan kinerja keuangan perusahaan sehingga dapat meningkatkan valuasi,” jelasnya dalam jawaban tertulis, Senin (2/6). 

Baca Juga: Begini Progres IPO Anak Usaha Chandra Asri (TPIA), Chandra Daya Investasi

Per 28 Mei 2025, OJK melaporkan sudah ada enam perusahaan yang melakukan IPO dengan total dana yang terhimpun Rp 3,31 triliun. Di pipeline, masih ada 21 calon emiten dengan perkiraan dana sebesar Rp 3,99 triliun. 

Padahal per 30 April 2025, di pipeline OJK masih ada 26 perusahaan dalam pipeline IPO potensi dana Rp 4,48 triliun. Namun per 27 Maret 2025, pipeline IPO OJK mencapai 102 perusahaan dengan nilai Rp 14,88 triliun. 

Baca Juga: Penggalangan Dana IPO di Hong Kong Melonjak pada Tahun 2025

Inarno memastikan sampai dengan saat ini belum terdapat penundaan yang disebabkan karena pengaruh kondisi makro. Walaupun kondisi makroekonomi Indonesia saat ini menghadapi tantangan dari faktor eksternal, pertumbuhan ekonomi Indonesia masih positif dan pertumbuhan investor pasar modal yang terus meningkat. Ini bisa menjadi peluang bagi perusahaan untuk mencari alternatif dana. 

“Ini membuka peluang bagi perusahaan dalam negeri untuk memanfaatkan momen ini sebagai sarana memperkuat struktur permodalannya melalui IPO saham,” tandasnya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Tag


TERBARU
Kontan Academy
Mitigasi, Tips, dan Kertas Kerja SPT Tahunan PPh Coretax Orang Pribadi dan Badan Supply Chain Management on Practical Inventory Management (SCMPIM)

[X]
×