Rencana aksi korporasi SIPD tidak berjalan mulus

Reporter: Amailia Putri Hasniawati | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Rencana manajemen PT Sierad Produce Tbk (SIPD) untuk mengeksekusi reverse stock split dan penerbitan saham baru tanpa hak memesan efek terlebih dahulu (non HMETD) tidak berjalan mulus.

Rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) yang dihelat hari ini tidak mencapai kuorum.

"Persyaratan kuorum 67%, tetapi pemegang saham yang hadir hanya 50,8%," ujar Eko Putro Sandjojo, Wakil Direktur Utama SIPD, Senin (24/11).

SIPD berencana melakukan penggabungan nilai nominal saham dengan rasio 10:1.

Franciscus Xavarius Awi Tantra, Direktur dan Sekretaris Perusahaan SIPD akan bertindak sebagai pembeli siaga untuk membeli saham-saham yang tidak sampai satu lot (odd lot).

Jika sesuai rencana, jangka waktu pembelian akan dilakukan pada 26 November 2014 hingga 2 Desember 2014. Harga pembelian untuk masing-masing saham, baik seri A, seri B, dan seri C sebesar Rp 55 per saham.

Setelah itu, emiten pakan ternak ini akan menggelar non HMETD sebanyak 100 saham seri A, 391 saham seri B, dan 18 saham seri C. Harga pelaksanaan non HMETD ini sama dengan harga nominal saham masing-masing seri.

Harga saham seri A dan seri B, masing-masing sebesar Rp 395 per saham. Sedangkan harga saham seri C sebesar Rp 100 per saham. Sehingga, total modal yang disetor dari hajatan ini sebesar Rp 195.545.

Franciscus kembali menjadi pihak yang akan membeli seluruh saham baru non HMETD ini. Ia bilang, penambahan modal melalui non HMETD ini merupakan pembulatan dari aksi reverse stock yang akan dilakukan perseroan.

"Biar angkanya (jumlah saham) tidak keriting-keriting (tidak ganjil)," kata dia.

Berdasarkan aturan, RUPSLB ke dua dilaksanakan paling cepat 10 hari dari dan paling lambat 21 hari dari RUPSLB pertama.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News