kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

Reksadana saham berdenominasi dollar AS semakin menggiurkan


Rabu, 26 Desember 2018 / 20:53 WIB
Reksadana saham berdenominasi dollar AS semakin menggiurkan
ILUSTRASI. Ilustrasi Reksadana


Reporter: Yusuf Imam Santoso | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Reksadana saham berdenominasi dollar Amerika Serikat (AS) masih menjanjikan sampai tahun depan. Hingga akhir tahun ini, pertumbuhannya telah memberikan sinyal positif.

Berdasarkan data PT Infovesta Utama, jumlah Asset Under Management (AUM) atau dana kelolaan reksadana berdenominasi dollar AS naik sekitar US$ 1,98 miliar atau tumbuh 1% secara month on month (mom) di periode November 2018.

Sedangkan dana kelolaan reksadana saham dollar AS tumbuh 0,94% menjadi US$ 839,53 miliar pada November, dibandingkan bulan sebelumnya yang mencapai US$ 831,63 miliar.

Pada bulan sebelumnya AUM reksadana ini mencapai US$ 1,96 miliar. Sementara itu, sampai tutup tahun diproyeksikan akan berada di level US$ 2 miliar. “Kira-kira pertumbuhannnya cukup pesat terdorong oleh reksadana berdenominasi dollar AS sektor syariah,” kata Head of Investment Research Infovesta Utama Wawan Hendrayana kepada Kontan.co.id, Rabu (26/12).

Selain itu kinerja saham di Asia Pasifik dan AS menunjukkan kinerja yang positif. Ia memprediksi tahun depan return-nya bisa mancapai 5%-10%. Menurutnya yang menjadi tolok ukurnya dalam reksadana saham ini adalah bagaimana tren indeks saham di Asia Pasifik dan AS. Kemudian pengaruh keputusan The Fed dalam menentukan kenaikan suku bunga tahun depan.

"Investor tetap fokus pada kinerja aset reksadana saham denominasi dollar AS karena umumnya investor reksadana ini membutuhkan dollar AS sehingga nilai tukar rupiah bukan menjadi faktor utama dalam meningkatkan AUM reksadana saham dollar AS," kata Wawan.

Sentimen juga datang dari dalam negeri. Tahun depan yang merupakan ajang politik menjadi penentuan pergerakan saham. “Kalau berjalan damai maka dana asing dari investor akan masuk,” katanya, Senin (24/12).

Reksadana jenis ini pada dasarnya terbagi menjadi dua. Pertama berbasis onshore yang transaksinya berkutat di Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Kedua berbasis offshore di mana transaksi bisnisnya dilakukan di indeks saham global. Menurut Wawan keduanya memiliki risiko sendiri. Reksadana berdenominasi dollar AS lewat onshore berisiko terhadap fluktuasi rupiah. Sedangkan offshore tergantung indeks dollar AS.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×