kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Asset under management (AUM) reksadana saham dollar AS Ashmore melemah 23,6%


Rabu, 26 Desember 2018 / 18:55 WIB
Asset under management (AUM) reksadana saham dollar AS Ashmore melemah 23,6%
ILUSTRASI. Ilustrasi Reksadana


Reporter: Yusuf Imam Santoso | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Ashmore Asset Management Indonesia mencatat dana kelolaan atau Asset Under Management (AUM) saham berdenominasi dollar AS mencapai US$ 10,6 juta sampai dengan periode November 2018. Sementara itu samapai dengan saat ini dana kelolaannya turun 23,6% menjadi US$ 8,1 juta.

“Kalau saya lihat pada bulan ini karena sentimen pelemahan indeks rupiah terhadap dollar AS,” kata Head of Sales and Distribution PT Ashmore Asset Management Indonesia, Steven Satya Yudha kepada Kontan, Rabu (26/12).

Menurutnya pada awal Desember pelaku pasar banyak yang melakukan profit taking. Megutip bloomberg selama bulan ini tingkat depresiasi rupiah paling rendah terjadi pada Selasa (11/12) yakni Rp 14,608 per dollar AS. Sementara itu dalam Indonesian Rupiah Spot Curncy pada Rabu (26/12) pukul 16.00 WIB rupiah kembali melemah di level Rp 14.577 per dollar AS.

Desember 2018 tinggal lima hari lagi. Steven mengaku optimis masih bisa tumbuh dari AUM sekarang. Ia menargetkan pada penutupan akhir tahun 2018 berada di level US$ 9 juta-US$ 10 juta.

Pada 2019 nampaknya sentimen rupiah dinilainya akan meredam. Ia meramalkan rupiah akan stabil dibanding tahun ini. Pertimbangan ditahun depan lebih kepada kebijakan bank sentral AS dalam menaikan suku bunga acuannya. “Jika bank sentral AS agresif menaikan suku bunga di tahun depan maka dampaknya akan negatif,” kata Steven (26/12).

Selain itu, sentimen perang dagang antara AS dan China belum mencapai titik temu. Menurutnya awal tahun depan perang ini masih bergulir. Belum lagi masalahdraf kesepakatan Inggris yang belum mendapatkan dukuangan dari parlemen.

Dari domestik sendiri laporan neraca perdagangan yang berlangsung di tahun politik akan menjadi tolak ukur reksadana saham berdenominasi dollar AS. “Kami masih berasumsi masih bisa tumbuh pada 2019,” katanya (26/12). Menurutnya andai rupiah terdepresiasi 1%-2% imbal hasil masih bisa tumbuh sekitar 10%-11%.

Untuk target AUM reksadana saham dalam mata uang dollar AS Ashmore pada tahun depan sebesar US$ 20 juta. Kenaikan yang hampir dua kali lipat ini mempunyai dua strategi. Misalnya dengan mendistribusikan AUM lewat agen penjualan dan digital yang diproyeksikan akan berkontribusi sekitar 50-60% setara dengan US$ 10 juta-US$ 12 juta. Sisanya lewat segmen asuransi 40%-50% atau sekitar US$ 80 juta-US$ 10 juta.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×