kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Valuasi saham makin murah, saatnya masuk reksadana saham?


Selasa, 18 Februari 2020 / 19:57 WIB
Valuasi saham makin murah, saatnya masuk reksadana saham?
ILUSTRASI. Kinerja reksadana saham masih belum terangkat di tahun ini sehingga banyak yang melakukan redemption.


Reporter: Hikma Dirgantara | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja reksadana saham masih belum terangkat di tahun ini. Merujuk data Infovesta, berdasarkan Infovesta 90 Equity Fund Index, kinerja reksadana saham tercatat minus 7,12%.

Para manajer investasi (MI) tak menampik, hal tersebut menjadi salah satu alasan di balik aksi net redemption yang terjadi baru-baru ini. Berdasarkan data yang dirilis Otoritas Jasa Keuangan (OJK), sejak awal tahun hingga 12 Februari 2020, aksi net redemption sudah mencapai Rp 8,82 triliun. Aksi tersebut terjadi di reksadana saham dan reksadana terproteksi yang jatuh tempo.

Baca Juga: Banyak yang jatuh tempo, MMI dan Bahana rilis reksadana proteksi anyar

Di tengah kondisi ini, Direktur Panin Asset Management (PAM) Rudiyanto menyebut justru reksadana saham berada dalam posisi yang menarik. Sebab valuasi saham saat ini semakin murah.

“Selalu ada kesempatan disetiap penurunan harga, jadi investor bisa memanfaatkannya. Tapi perlu diingat, mengingat kinerja saham yang fluktuatif, perlu ada diversifikasi pada jenis reksadana pendapatan tetap,” terang Rudiyanto kepada Kontan.co.id, Selasa (18/2).

Head of Business Development Division Henan Putihrai Asset Management (HPAM) Reza Fahmi juga berpendapat sama. Menurutnya dengan harga saham dan reksadana saham yang sangat murah, justru layak dibeli karena akan menguntungkan ke depannya.

“Saya merekomendasikan mulai shifting sebagian ke reksadana saham,” kata Reza.

Namun Reza mengingatkan, tren negatif yang meliputi saham ini akan terus berlangsung. Ia menyebut perlu adanya kerja sama dan inisiatif dari segala pelaku industri, investor, regulator hingga media untuk sama-sama memberikan angin positif terhadap dunia investasi Indonesia.

Meski sentimen negatif tengah menyelimuti reksadana saham dan reksadana terproteksi, Reza optimistis HPAM bisa menambah dana kelolaannya pada akhir tahun nanti. HPAM hingga akhir tahun 2019 lalu telah mengelola dana sebanyak Rp 7,3 triliun dan menargetkan bisa menambah lagi sebanyak Rp 2 triliun.

PAM juga berada dalam koridor yang sama. Rudiyanto yakin PAM bisa menambah dana kelolaan pada akhir tahun hingga mencapai Rp 15 triliun.

Baca Juga: IHSG anjlok, reksadana saham catatkan kinerja paling buruk di pekan lalu

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×