Reporter: Aris Nurjani | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja reksadana saham di bulan November 2022 koreksi. Hal tersebut merupakan dampak dari situasi ekonomi global. Ke depannya, reksadana saham diprediksi cenderung masih volatil hingga akhir tahun.
Mengutip data Infovesta Utama, kinerja reksadana saham sepanjang bulan November melemah 1,11%. Namun, kinerja reksadana saham di periode Januari-November 2022 masih naik 3,0%.
Senior Vice President, Head of Retail, Product Research & Distribution Division, Henan Putihrai Asset Management (HP Asset Management) Reza Fahmi Riawan mengatakan, kinerja reksadana saham terkoreksi di bulan November karena IHSG mendapatkan sentimen negatif.
Yang paling utama datang dari kebijakan moneter ketat dari Federal Reserve (The Fed), harga batubara yang melemah, koreksi rupiah, serta rencana kenaikan cukai rokok.
Baca Juga: Ada Potensi Window Dressing, Kinerja Reksadana Saham Siap Bangkit di Desember
"Banyaknya sentimen negatif menghapus kabar positif dari data inflasi. Sentimen tersebut yang memperlambat laju performa reksadana saham," jelas kepada Kontan.co.id Rabu (7/12).
Kendati demikian, performa reksadana saham kelolaan Henan Putihrai Asset Management sendiri mampu tampil positif selama November.
Data Infovesta menunjukkan, salah satu reksadana saham HPAM yang mencetak kinerja apik adalah HPAM Ekuitas Syariah Berkah mencetak return sebesar 29,30% YtD dan 2,71% MoM.
Reza mengatakan bahwa strategi HPAM dalam pengelolaan reksadana saham masih mengedepankan saham-saham yang memiliki value yang bagus untuk ke depannya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News