kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.526.000   -2.000   -0,13%
  • USD/IDR 16.240   -40,00   -0,25%
  • IDX 7.037   -29,18   -0,41%
  • KOMPAS100 1.050   -5,14   -0,49%
  • LQ45 825   -5,35   -0,64%
  • ISSI 214   -0,85   -0,40%
  • IDX30 423   -1,15   -0,27%
  • IDXHIDIV20 514   0,87   0,17%
  • IDX80 120   -0,69   -0,57%
  • IDXV30 125   1,36   1,09%
  • IDXQ30 142   0,26   0,18%

Reksadana saham bisa jadi pilihan investasi jangka panjang


Selasa, 09 Juni 2020 / 20:01 WIB
Reksadana saham bisa jadi pilihan investasi jangka panjang
ILUSTRASI. IHSG berpeluang menguat ke 5.400-5.500 hingga akhir tahun.


Reporter: Intan Nirmala Sari | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tertarik investasi di jangka panjang, reksadana saham bisa jadi pilihan investor saat ini. Bahkan, sekarang dirasa jadi waktu yang tepat bagi investor untuk mulai melirik produk berbasis saham tersebut.

Berdasarkan data Infovesta Utama, total dana kelolaan reksadana saham Tanah Air tercatat mengalami kenaikan sepanjang Mei 2020 dibandingkan bulan sebelumnya menjadi Rp 96 triliun. Capaian tersebut naik 0,03% dari capaian April 2020 yang hanya Rp 95,66 triliun atau naik 4,25% dari level terendah sepanjang 2020 pada Maret lalu yakni Rp 92,1 triliun.

Head of Market Research Infovesta Utama Wawan Hendrayana menambahkan, sepanjang orientasi investasi investor adalah untuk jangka panjang, maka sekarang masih jadi waktu yang tepat untuk masuk saham. Ditambah lagi, saat momentum pelonggaran PSBB disambut positif oleh pelaku pasar.

Baca Juga: IHSG sudah 5.000, Avrist AM: Belum terlambat untuk masuk reksadana saham

Meskipun demikian, Wawan mengaku pergerakan pasar masih dikendalikan ekspektasi positif akan kenormalan baru. Apabila, kenormalan baru ternyata tidak sesuai harapan awal, maka ada potensi IHSG akan kembali terkoreksi dalam. "IHSG sepanjang kenormalan baru berlaku, bergerak dengan baik dan bisa menguat menuju 5.400 hingga 5.500 (sisa 2020)," prediksi Wawan kepada Kontan.co.id, Selasa (9/6).

Sementara itu, laporan keuangan emiten di kuartal II-2020 juga tengah dinanti-nanti pelaku pasar dan diperkirakan Wawan akan menurun cukup dalam. Meskipun begitu, harapannya pasar akan kembali melihat potensi di kuartal III-2020 hingga akhir tahun.

"Untuk return reksadana saham kami melihat di tahun ini kemungkinan besar masih akan negatif. Sedangkan tahun depan, harus melihat kinerja kuartal IV-2020 dan Covid-19 sudah terkontrol," ujar Wawan.

Baca Juga: IHSG di atas 5.000, reksadana saham bakal kecipratan berkah

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




[X]
×