kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.468.000   -2.000   -0,14%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

Reksadana pendapatan tetap tumbuh lebih dari 5% sejak awal tahun


Minggu, 06 September 2020 / 15:16 WIB
Reksadana pendapatan tetap tumbuh lebih dari 5% sejak awal tahun
ILUSTRASI. Kinerja rata-rata reksadana pendapatan tetap naik 5,19% secara tahunan hingga Agustus.


Reporter: Danielisa Putriadita | Editor: Wahyu T.Rahmawati

Reksadana Sucorinvest Bond Fund milik Sucorinvest Asset Management juga catatkan kinerja unggul dengan tumbuh 2,08% secara bulanan di Agustus. Head of Fixed Income Sucorinvest Asset Management Dimas Yusuf mengatakan pertumbuhan kinerja didorong oleh strategi pengelolaan aset obligasi secara aktif.

"Kemarin masuk ke SBN tenor 2-7 tahun dan mendapat apresiasi kinerja lumayan, " kata Dimas. Ke depan Dimas mengatakan pemilihan obligasi berpotensi beralih ke tenor yang lebih panjang. Namun, saat ini Dimas mengamati volatilitas di pasar obligasi juga cukup tinggi, sehingga strategi pengelolaan aset obligasi yang aktif masih akan diterapkan.  

Hingga akhir tahun, Soni memproyeksikan kondisi makro tidak akan banyak berubah dan cenderung menguntungkan kinerja reksadana pendapatan tetap. Soni memproyeksikan imbal hasil reksadana racikannya tumbuh 12% di akhir tahun.

Baca Juga: Siap-siap resesi, diversifikasi portofolio jadi solusi

Wawan juga memproyeksikan di kuartal IV suku bunga BI berpotensi turun sekali lagi menjadi ke 3,75%. Sentimen yang mendorong suku bunga masih dalam tren menurun adalah inflasi yang masih rendah. Bahkan sudah dua deflasi terjadi dua kali berturut-turut di Juli dan Agustus.

Bank Indonesia memproyeksikan inflasi akhir tahun di berpotensi di bawah kisaran 2%. "Jika suku bunga kembali turun maka harga obligasi bisa lompat dan kinerja reksadana pendapatan tetap akan terus naik," kata Wawan.

Wawan optimistis rata-rata kinerja reksadana pendapatan tetap akan sentuh 7% di tahun ini. Namun, jika suku bunga kembali turun, maka imbal hasil berpotensi naik ke 8%.

Dimas juga mengatakan reksadana pendapatan tetap masih menarik untuk dimiliki. Dimas memproyeksikan yield Surat Utang Negara (SUN) tenor 10 tahun diproyeksikan menurun ke 6,5%. Dengan posisi yield saat ini yang berkisar 6,9% maka harga obligasi negara berpotensi naik 4%. 

Selanjutnya: Direktur Sucor Sekuritas Bernadus Wijaya: Belajar investasi saham dari nol

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×