Reporter: Akmalal Hamdhi | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Reksadana pendapatan tetap masih akan menjadi buruan para investor. Potensi penurunan suku bunga acuan diharapkan berdampak positif bagi aset-aset berbasis surat utang.
Director & Chief Investment Officer Fixed Income PT Manulife Aset Manajemen Indonesia (MAMI) Ezra Nazula menilai, reksadana pendapatan tetap memiliki potensi kinerja yang menarik ditahun 2024. Hal itu sejalan dengan siklus suku bunga global dan domestik telah mencapai puncaknya.
“Reksadana pendapatan tetap tahun ini ditopang oleh ekspektasi akan adanya pemangkasan suku bunga Bank Indonesia (BI), melihat angka inflasi yang relatif rendah,” kata Ezra kepada Kontan.co.id, Selasa (9/1).
Ezra menjelaskan, pemangkasan suku bunga akan berdampak pada penurunan imbal hasil Surat Berharga Negara (SBN). Dengan demikian, kondisi tersebut dapat menopang kinerja reksadana pendapatan tetap.
Dengan potensi di tahun ini adanya pemangkasan suku bunga maka komposisi SBN dapat menghasilkan capital gain yang menarik. Sedangkan, surat utang korporasi lebih diperlukan untuk yield enhancement yaitu memaksimalkan potensi imbal hasil.
Baca Juga: Reksadana Pendapatan Tetap Diramal Masih Tawarkan Imbal Hasil Menarik pada 2024
Ezra menuturkan, MAMI dalam pengelolaan reksadana pendapatan tetap masih akan menerapkan manajemen aktif. Strategi tersebut memilih tenor dan seri yang memiliki imbal hasil dan nilai yang relatif menarik, sehingga dapat memberikan kinerja optimal untuk investor.
“Pengelolaan aktif yakni melihat dan menganalisa semua faktor yang dapat mempengaruhi harga obligasi seperti perubahan suku bunga acuan,” tambahnya.
Sebagai informasi, di sepanjang tahun 2023 lalu, rata-rata produk reksadana pendapatan tetap mencetak return tertinggi sebesar 4,73% Year on Year (YoY). Disusul reksadana pasar uang dengan return sebesar 3,94%YoY, reksadana campuran 0,86% sedangkan reksadana saham terpantau mencatat performa negatif yaitu minus -3,73%YoY.
Dari kelas aset pendapatan tetap, Manulife memiliki produk unggulan yaitu Manulife Obligasi Negara Indonesia II Kelas I1 di tahun 2023. Berdasarkan Fund Fact Sheet per November 2023, portofolio produk tersebut dominan berisikan Obligasi Pemerintah sekitar 98,01%, sisanya dilengkapi oleh produk pasar uang sekitar 1,99%.
Adapun berikut daftar 10 produk reksadana pendapatan tetap dengan return terbesar selama tahun 2023. Data dihimpun berdasarkan riset Infovesta.
No. | Nama Reksadana Pendapatan Tetap | Kinerja Selama Tahun 2023 (%) |
1 | Bahana Prime Income Fund | 10,40 |
2 | Foster Fixed Income | 10,31 |
3 | PNM Dana Surat Berharga Negara | 9,46 |
4 | Manulife Obligasi Negara Indonesia II Kelas I1 | 8,66 |
5 | Principal Bond | 8,57 |
6 | Trimegah Obligasi Nusantara | 8,56 |
7 | Batavia Dana Obligasi Plus | 8,20 |
8 | Danareksa Pendapatan Tetap Indonesia Sehat | 7,90 |
9 | Panin Gebyar Indonesia II | 7,74 |
10 | Panin Dana Obligasi Bersama Tiga | 7,73 |
Baca Juga: Kondisi Pasar Lebih Baik, Manajer Investasi Yakin Dana Kelolaan Reksadana Meningkat
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News