kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Reksadana pendapatan tetap jawara di September


Selasa, 01 Oktober 2019 / 22:25 WIB
Reksadana pendapatan tetap jawara di September
ILUSTRASI. Reksadana


Reporter: Danielisa Putriadita | Editor: Yudho Winarto

Manfaatkan obligasi pemerintah

Di tengah tren penurunan suku bunga, Wawan mengatakan reksadana pendapatan tetap yang memiliki kinerja tinggi adalah reksadana yang banyak memiliki portofolio di surat utang negara (SUN).

Menurut Wawan SUN cenderung lebih likuid dibanding obligasi korporasi dan mudah mengalami kenaikan harga.  "SUN memiliki capital gain yang lebih besar," kata Wawan.

Direktur Riset dan Kepala Investasi Alternatif Bahana TCW Investment Soni Wibowo juga mengandalkan SUN tenor panjang dalam meracik portofolio reksadana pendapatan tetap.

Tercatat, produk reksadana Bahan Income Bond Fund catat kinerja tertinggi ketiga dengan tumbuh 1,41% selama di bulan lalu. 

Rata-rata SUN yang Soni pilih adalah tenor 8 tahun. "SUN dipilih untuk membedakan dengan produk lainnya dan mengindikasikan tingginya volatilitas," kata Soni. Hingga akhir tahun Soni memproyeksikan reksadana tersebut bisa berkinerja capai 12% net.

Senada, Solahudin, Direktur Investasi PNM Investment Management juga mengandalkan obligasi pemerintah bertenor panjang di tengah perekonomian ke depan masih diwarnai oleh tren penurunan suku bunga.

Sejak Februari, Solahudin sudah meracik portofolio reksadananya pada obligasi pemerintah dengan tenor panjang karena melihat tren suku bunga akan turun. Agar kinerja optimal, Solahudin juga memanfaatkan fluktuasi pasar sebagai peluang untuk trading.

Tercatat, reksadana PNM Dana Sejahtera sejak awal tahun catatkan kinerja tertinggi dengan tumbuh 34,48%. Solahudin memproyeksikan obligasi pemerintah berpeluang akan mencatatkan kenaikan kinerja hingga 3% di kuartal III-2019.

"Iklim suku bunga rendah, harga obligasi pemerintah relatif akan menguat," kata Solahudin.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×