kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Reksadana pendapatan tetap jadi reksadana paling untung di 2019


Senin, 13 Januari 2020 / 07:13 WIB
Reksadana pendapatan tetap jadi reksadana paling untung di 2019
ILUSTRASI. Infovesta Utama


Reporter: Danielisa Putriadita | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sepanjang 2019, kinerja reksadana pendapatan tetap berhasil unggul diantara jenis reksadana lain. Berdasarkan data Infovesta Utama, sepanjang tahun lalu, Infovesta Fixed Income Fund Index 90 yang menggambarkan rata-rata kinerja reksadana pendapatan tetap melonjak 10,77%. 

Di posisi kedua di isi oleh reksadana pasar uang yang tercermin kinerjanya dalam Infovesta Money Market Fund Index 90 yang naik tumbuh 5,83%. Disusul rata-rata kinerja reksadana campuran yang tergambar dalam Infovesta Balanced Fund Index 90 yang naik 3,08%. 

Dan seperti yang sudah diperkirakan sebelumnya, rata-rata kinerja reksadana saham menjadi yang terburuk setelah Infovesta Equity Fund Index 90 masih turun 8,41%.

Baca Juga: Unitlink dan Reksadana, mana yang lebih unggul di tahun 2019?

Kepala Riset Infovesta Utama Wawan Hendrayana mengatakan, kinerja reksadana pendapatan tetap bisa tumbuh paling tinggi karena di 2019 pasar obligasi diuntungkan oleh tren penurunan suku bunga acuan. Terhitung di tahun lalu, Bank Indonesia 7 Day Reserve Repo Rate (BI7-DRRR) yang turun 100 bps. Alhasil, harga obligasi pun merangkak naik. 

Selain itu, minat investor asing di pasar obliagsi juga bertumbuh signifikan hingga sentuh rekor lebih dari Rp 1.000 triliun. Tak heran, bila harga obligasi terus melesat. 

Wawan memproyeksikan pertumbuhan kinerja reksadana pendapatan tetap akan lanjut menguat di tahun ini. Sentimen positif yang masih menghampiri adalah level yield Surat Utang Negara (SUN) yang masih dipandang menarik oleh asing, karena berada di level 7%. 

Baca Juga: Bagaimana prospek investasi Exchange Traded Fund (ETF) di 2020?

Bila dibanding dengan yield US Treasury yang berada ada di sekitar 1,8% untuk tenor 10 tahun maka, terdapat spread yield 520 bps yang menurut Wawan masih menarik bagi investor asing. 

Selain itu, ada potensi BI7-DRRR kembali turun di tahun ini. Hitungan Wawan, di 2020, BI bakal menurunkan suku bunga sebanyak dua kali. "Inflasi dalam negeri masih terjaga di 3% maka suku bunga harusnya masih bisa turun dua kali lagi ke 4,5%," jelas Wawan, Jumat (10/1).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×