kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.774   -14,00   -0,09%
  • IDX 7.460   -19,91   -0,27%
  • KOMPAS100 1.153   -1,43   -0,12%
  • LQ45 914   0,41   0,05%
  • ISSI 225   -1,12   -0,49%
  • IDX30 472   0,95   0,20%
  • IDXHIDIV20 569   1,36   0,24%
  • IDX80 132   0,02   0,01%
  • IDXV30 140   0,92   0,66%
  • IDXQ30 157   0,24   0,16%

Reksadana lebih suka koleksi obligasi tenor pendek


Jumat, 21 Juli 2017 / 18:02 WIB
Reksadana lebih suka koleksi obligasi tenor pendek


Reporter: Danielisa Putriadita | Editor: Dessy Rosalina

JAKARTA. Reksadana mendominasi porsi kepemilikan di obligasi korporasi. Dari total seluruh kepemilkan di obligasi korporasi sebesar Rp 345,88 triliun, reksadana memegang porsi terbesar atau sebanyak 28,36% dibanding insitiusi lain.

Berdasarkan data Indonesia Bond Pricing Agency (IBPA) per 22 Juni 2017, kepemilikan reksadana di obligasi korporasi mencapai Rp 98,12 triliun. Jumlah ini secara year to date (ytd) naik 20,4% dari posisi Rp 81,49 triliun pada akhir 2016.

Menggemuknya porsi reksadana di obligasi korporasi, I Made Adi Saputra, Analis Fixed Income MNC Securities mengatakan mayoritas manajer investasi memilih berinvestasi pada obligasi korporasi yang bertenor pendek.

Baru-baru ini, Made mengatakan per 13 Juli 2017 obligasi bertenor lima tahun jumlahnya Rp 23,38 triliun atau setara 29,86% dari total data kepemilikan berdasarkan tenor.

Sementara tenor tujuh tahun jumlah kepemilikannya sebesar Rp 11,43 triliun, tenor delapan tahun jumlahnya hanya Rp 8 triliun.

Made mengatakan para manajer investasi memilih tenor pendek karena pada obligasi korporasi masih ada risiko pada kinerja emiten dan makro ekonomi. "Makanya investor lebih memilih tenor pendek satu hingga lima tahun," kata Made.

Hingga akhir 2017 Made memperkirakan reksadana masih akan mendominasi porsi kepemilkan di obligasi korporasi.

"Secara umum industri dana pensiun masih ada yang belum memenuhi kewajibannya di SBN, sehingga obligasi korporasi banyak diisi reksadana," kata Made. Dana pensiun akan kembali aktif masuk ke obligasi Made perkirakan pada tahun 2018.

Anup Kumar, Financial Analyst Manager Bank Maybank Indonesia mengatakan kedepan obligasi korporasi banyak dibeli oleh reksadana karena INKB hanya memiliki kesempatan membeli obligasi korporasi melalui unit reksadana.

"Sehingga yang lebih banyak beli obligasi korporasi pasti reksadananya," kata Anup.

Sementara prospek obligasi korporasi Made lihat masih menarik dan menguntungkan investor.

"Dari sisi kupon yang ditawarkan menaarik dan dari sisi peringkat juga hampir 50% obligasi yang meluncur oleh korporasi memegang rating AAA," kata Made.

Artinya, dari sisi risiko akan minim. Namun, tak menutup kemungkinan emiten tersebut mendapat turun peringkat.

"Secara umum dari sisi return menarik tetapi investor harus tetap mencermati ada beberapa emiten yang mengalami perlambatan atau penurunan peringkat," kata Made.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×