Reporter: Danielisa Putriadita | Editor: Dupla Kartini
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Reksadana Lancar Victoria Merkurius mampu menorehkan kinerja di atas rata-rata reksadana pasar uang. Produk besutan PT Victoria Manajemen Investasi ini menempati posisi ketujuh reksadana pasar uang dengan kinerja terbaik pada kuartal I 2018.
Berdasarakan data Infovesta Utama, indeks kinerja reksadana pasar uang yang tercermin pada Infovesta Money Market Fund Index naik 0,98%. Sedangkan, reksadana Lancar Victoria Merkurius menorehkan return sebesar 1,47% pada kuartal pertama tahun ini. Dengan penempatan mayoritas aset di deposito mampu menghantarkan produknya berkinerja cukup tinggi.
Putu Wahyu Suryawan, Fund Manager Victoria Manajemen Investasi mengatakan, likuiditas menjadi faktor utama dalam mengelola reksadana Lancar Victoria Merkurius. Dalam menjaga likuiditas, Putu memutuskan tidak memasukkan efek obligasi dalam portofolio produk ini. Alhasil portofolio mayoritas ditempatkan di deposito.
"Mayoritas pemegang unit reksadana Lancar Victoria Merkurius adalah perbankan yang mempunyai fokus utama dalam hal likuiditas," kata Putu, Selasa (3/4).
Victoria memiliki kriteria seperti penilaian pada kesehatan dan likuiditas bank yang hendak dipilih sebagai bank universe.
Putu mengatakan, meski hanya memiliki aset investasi dalam bentuk deposito, kinerja reksadana Lancar Victoria Merkurius bisa cukup tinggi berada di atas rata-rata, karena reksadana ini masih memproleh bunga deposito dengan rentang 7%-8% gross atau setara dengan 5,6%-6,4%.
Putu memproyeksikan kinerja reksadana pasar uang masih bisa positif hingga akhir tahun ini. Sentimen positif yang mendukung adalah Bank Indonesia (BI) diproyeksikan akan mengimbangi kenaikan suku bunga The Fed yang ditargetkan naik tiga kali pada tahun ini.
"Jika BI mengimbangi kenaikan suku bunga The Fed maka suku bunga deposito juga akan naik dan berimbas positif bagi reksadana pasar uang," kata Putu.
Di akhir tahun, Putu menargetkan reksadana Lancar Victoria Merkurius bisa tumbuh pada level net yield 6%-6,4%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News