kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Reksadana Emco bermasalah, manager investasi lain masih optimistis


Selasa, 28 Januari 2020 / 10:45 WIB
Reksadana Emco bermasalah, manager investasi lain masih optimistis
ILUSTRASI. Reksadana saham Emco bermasalah


Reporter: Muhammad Kusuma | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Nasib Emco Asset Management yang tengah bermasalah dengan penurunan nilai aktiva bersih (NAB) pada reksadana sahamnya tak membuat manager investasi lainnya gentar. 

Head of Investment Avrist Asset Management Farash Farich mengatakan, untuk saat ini kinerja reksadana saham Avrist masih cukup mumpuni. Terlebih dalam pemilihan portofolionya, Avrist memperhitungkan faktor Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), fundamental bisnis, valuasi perusahaan hingga faktor makro ekonomi baik dalam maupun luar negeri.

Selain itu portofolio reksadana saham Avrist juga disusun dengan perancangan yang matang sehingga reksadana saham mereka masih memiliki kinerja yang baik.

Baca Juga: OJK tegaskan Emco harus cabut larangan redemption

"Karena portofolionya mayoritas berisi saham dengan kapitalisasi besar yang relatif fundamental, valuasi dan likuiditasnya baik sehingga kasus seperti itu tidak terpengaruh," kata dia, Selasa (28/1).

Setali tiga uang, Direktur PT Batavia Prosperindo Aset Manajemen (BPAM) Yulius Manto pun menyebut, penempatan portofolio yang baik akan menjamin kinerja produk reksadananya. 

Karena itu, Batavia Prosperindo menegaskan hanya berinvestasi pada saham yang memiliki fundamental yang baik serta valuasi menarik.

Baca Juga: Minim penerbitan baru, MI optimistis reksadana saham masih prospektif

Setidaknya ada tiga hal yang menjadi pertimbangan Batavia Prosperindo dalam pemilihan saham yakni, pertama angka finansial perusahaan yang berdasarkan laporan keuangan resmi dari perusahaan bersangkutan.

Kedua, valuasi saham dari perusahaan bersangkutan terhadap peers dan indeks. Ketiga, likuiditas serta franchise value saham perusahaan yang pilih.

"Hal-hal tadi selalu menjadi pertimbangan tim investasi kami," terangnya.

Baca Juga: Duh, Investor Reksadana Saham Emco Tidak Bisa Menarik Dana

Kedua manajer investasi yakin kinerja reksadana saham tidak akan terdampak dua kasus tersebut. Bahkan, mereka optimis kinerja reksadana saham akan meningkat di tahun ini seiring dengan proyeksi IHSG yang juga naik hingga 9% sampai akhir tahun.

Farash memproyeksikan dana kelolaan atau assets under management (AUM) Avrist di tahun ini bakal naik sekitar 33% menjadi Rp 8 triliun. 

Sedangkan Batavia Prosperindo menargetkan, dana kelolaan bisa naik minimal 20% hingga bisa mencapai Rp 60 triliun di akhir 2020 mendatang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×