kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.940.000   8.000   0,41%
  • USD/IDR 16.365   47,00   0,29%
  • IDX 7.924   18,45   0,23%
  • KOMPAS100 1.106   -3,81   -0,34%
  • LQ45 812   -5,69   -0,70%
  • ISSI 267   0,83   0,31%
  • IDX30 420   -3,40   -0,80%
  • IDXHIDIV20 488   -3,75   -0,76%
  • IDX80 123   -0,82   -0,67%
  • IDXV30 131   -0,96   -0,72%
  • IDXQ30 136   -1,39   -1,01%

Reksadana Campuran Diproyeksi Masih Menarik di Semester II


Rabu, 27 Agustus 2025 / 12:33 WIB
Reksadana Campuran Diproyeksi Masih Menarik di Semester II
ILUSTRASI. Reksadana campuran diproyeksi masih menjadi salah satu pilihan investasi yang menarik bagi investor.


Reporter: Vendy Yhulia Susanto | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Reksadana campuran diproyeksi masih menjadi salah satu pilihan investasi yang menarik bagi investor. Berdasarkan data Infovesta Utama, indeks reksadana campuran mencetak kinerja 2,64% per Juli 2025. 

Head of Business Development Division Henan Putihrai Asset Management (HPAM) Reza Fahmi mengatakan, prospek reksadana campuran pada semester kedua 2025 cukup menjanjikan. Berdasarkan data industri, return reksadana campuran per Agustus 2025 telah tumbuh sebesar 5,65% year-to-date (YtD), menunjukkan pemulihan signifikan dibanding semester I. Momentum rebound IHSG yang naik lebih dari 12% YtD turut mendorong kinerja reksadana berbasis saham dan obligasi, yang menjadi komponen utama reksadana campuran.

Baca Juga: Dana Kelolaan Reksadana Pasar Uang Syariah BRI-MI Tembus Rp 1 Triliun

“Dengan ekspektasi stabilitas ekonomi domestik, serta valuasi pasar saham yang masih menarik, kami melihat reksadana campuran akan tetap menjadi pilihan strategis bagi investor moderat yang menginginkan keseimbangan antara risiko dan imbal hasil,” ujar Reza kepada Kontan, Rabu (27/8/2025). 

Salah satu produk reksadana campuran yang mencetak kinerja double digit adalah HPAM Flexi Indonesia Sehat Kelas A yang dikelola Henan Putihrai Asset Management (HPAM). Reza menjelaskan bahwa produk ini memiliki kebijakan investasi yang memungkinkan eksposur hingga 79% pada saham, obligasi, maupun pasar uang, sehingga kami dapat menyesuaikan portofolio sesuai dinamika pasar.

Saat ini, alokasi terbesar berada pada obligasi (68%), diikuti oleh saham (20%) dan pasar uang (10%) serta kas (2%). HPAM fokus pada saham-saham berfundamental kuat dan obligasi korporasi yang memberikan yield menarik, sambil tetap menjaga likuiditas melalui instrumen pasar uang. Strategi ini memungkinkan kami merespons volatilitas pasar dengan cepat dan menjaga stabilitas return.  

“Strategi kami dalam mengoptimalkan return HPAM Flexi Indonesia Sehat Kelas A adalah melalui pendekatan alokasi aktif dan fleksibel,” terang Reza. 

Reza menyebut per Agustus 2025, HPAM Flexi Indonesia Sehat Kelas A telah mencatatkan return 16,07% secara YtD, dengan return tahunan mencapai 14,46%. “Dengan mempertimbangkan tren pasar dan strategi alokasi kami, target return hingga akhir tahun berada di kisaran 16% – 18%, dengan strategi kami menekankan pada risk-adjusted return yang berkelanjutan,” ucap Reza. 

Baca Juga: Reksadana Syariah Kian Diminati, Pertumbuhan Didukung Aset Konservatif

Lebih lanjut Reza mengatakan beberapa katalis utama yang mendukung kinerja reksadana campuran ke depan. Antara lain pemangkasan suku bunga BI yang meningkatkan daya tarik pasar saham dan obligasi. Arus dana asing yang kembali masuk ke pasar saham dan SBN, mencerminkan kepercayaan investor global terhadap stabilitas ekonomi Indonesia.

Katalis berikutnya adalah sektor konsumsi dan infrastruktur menunjukkan kinerja positif, didorong oleh daya beli masyarakat dan proyek pemerintah. Rotasi sektor ke saham siklikal dan perbaikan nilai tukar rupiah turut memperkuat sentimen pasar. Serta de-eskalasi ketegangan global, termasuk perang dagang dan arah kebijakan pasca pemilu, yang memberi ruang bagi pasar berkembang untuk kembali menarik. 

Wawan Hendrayana, Vice President Infovesta Utama mengatakan, prospek reksadana campuran masih bagus karena penurunan suku bunga BI akan mendorong saham. Menurutnya, menjelang akhir tahun masih ada potensi pemangkasan suku bunga BI lebih lanjut, satu kali sebesar 0,25% atau 25 bps, dan diperkirakan obligasi juga kondusif. 

“Proyeksi return reksadana campuran full year atau tahun 2025 berkisar 5% - 7%,” ujar Wawan.

Selanjutnya: Cara Jitu Merdeka Finansial di Masa Depan, yuk Persiapkan dari Sekarang

Menarik Dibaca: Cara Jitu Merdeka Finansial di Masa Depan, yuk Persiapkan dari Sekarang

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
[Intensive Workshop] AI-Powered Scenario Analysis AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004

[X]
×