kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.526.000   -2.000   -0,13%
  • USD/IDR 16.240   -40,00   -0,25%
  • IDX 7.037   -29,18   -0,41%
  • KOMPAS100 1.050   -5,14   -0,49%
  • LQ45 825   -5,35   -0,64%
  • ISSI 214   -0,85   -0,40%
  • IDX30 423   -1,15   -0,27%
  • IDXHIDIV20 514   0,87   0,17%
  • IDX80 120   -0,69   -0,57%
  • IDXV30 125   1,36   1,09%
  • IDXQ30 142   0,26   0,18%

Rekor lagi, indeks harga SUN lompat ke level 109


Kamis, 07 Oktober 2010 / 16:26 WIB
ILUSTRASI. Logo Lembaga Penjamin Simpanan (LPS)


Reporter: Avanty Nurdiana | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Indeks Harga Surat Utang Negara (SUN) kembali menyentuh level tertinggi sepanjang sejarah Indonesia. Tak tanggung-tanggung, kenaikan indeks harga SUN sudah naik tajam ke level 109,17 pada tanggal 6 Oktober. Padahal, angka tertinggi indeks harga SUN sebelumnya berada di level 107,71, yang terjadi pada 4 Oktober.

Rekor indeks harga SUN juga terjadi pada beberapa harga SUN. Seperti misalnya SUN jangka waktu 5 tahun yaitu FR0027 sudah naik di level tertingginya yaitu 111,25 dengan yield 6,66% di tanggal 6 Oktober. Sedangkan SUN dengan jangka waktu 30 tahun yaitu FR0050 juga telah menyentuh level tertingginya di level 120,82 dengan yield 8,528%.

Ini membuktikan bahwa kenaikan indeks SUN ditopang dari SUN dengan jangka waktu beragam. Peningkatan indeks harga SUN ini menurut Sukartono, Head of Debt Capital Market BNI Securities disebabkan banyaknya dana asing yang masuk. "Inflow dari offshore tidak bisa dibendung lagi," terang dia. Maklum saja, berinvestasi di SUN memang paling aman dan yield yang didapatkan masih cukup bagus.

Sukartono bilang, suku bunga Jepang yang diturunkan mendekati 0% memang bisa menjadi alasan. Tapi tidak terlalu signifikan. Pasalnya selama ini suku bunga Jepang memang sudah cukup rendah. "Penurunan suku bunga Jepang hanya menjadi triger atau sentimen saja," terang Sukartono.

Hal serupa diungkapkan Handy Yuniarto, analis obligasi Mandiri Sekuritas. menurut Handy, kenaikan indeks harga SUN lebih disebabkan inflow dana asing yang terus masuk ke aset-aset Indonesia. Selain itu, nilai tukar rupiah yang masih bergerak stabil menjadi daya tarik bagi para investor asing. "Sentimen dari luar sendiri adalah lebih pada perbedaan yield obligasi yang ditawarkan di Indonesia masih menarik," terang dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×