Reporter: Wahyu Tri Rahmawati | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga emas melemah pada hari Senin (30/9), beristirahat sejenak setelah reli bersejarah yang didorong oleh pelonggaran moneter Amerika Serikat (AS) dan meningkatnya ketegangan Timur Tengah. Harga emas menuju kuartal terbaiknya sejak 2020.
Senin (30/9) pukul 21.39 WIB, harga emas spot turun 0,9% menjadi US$ 2.634,01 per ons troi. Sedangkan harga emas berjangka AS turun 0,5% menjadi US$ 2.655,40 per ons troi.
Harga emas telah naik 13% sejauh ini pada kuartal ini, yang akan menjadi yang terbaik sejak awal 2020. Harga emas telah mencapai titik tertinggi sepanjang masa di US$ 2.685,42 per ons troi pada hari Kamis pekan lalu. Rekor harga emas didorong oleh pemangkasan suku bunga setengah persen oleh Federal Reserve AS dan gejolak di Timur Tengah.
"Mungkin ada beberapa rotasi dari logam mulia ke saham, tetapi saya tidak berpikir itu akan bertahan lama. Tidak diragukan lagi, tren emas sedang naik," kata Peter A. Grant, wakil presiden dan ahli strategi logam senior Zaner Metals seperti dikutip Reuters.
Baca Juga: Stimulus China Berpotensi Angkat Harga Logam Industri, Begini Prospeknya Akhir Tahun
Analis mengatakan, kenaikan harga emas batangan dikekang oleh aksi ambil untung dan lonjakan saham Tiongkok. Ketika selera risiko meningkat, investor umumnya menjauh dari emas sebagai tempat berlindung yang aman.
Kenaikan harga emas baru-baru ini terjadi bersamaan dengan kenaikan pasar saham, terutama setelah pemangkasan besar-besaran oleh Fed. Suku bunga yang lebih rendah juga meningkatkan daya tarik emas batangan dengan imbal hasil nol.
Para pelaku pasar menunggu pidato Ketua Fed Jerome Powell pada Senin sore, serta data ketenagakerjaan ADP dan data penggajian nonpertanian minggu ini.
"Kami melihat lebih banyak konsolidasi (dalam emas) dalam waktu dekat," kata analis Standard Chartered Suki Cooper.
Baca Juga: Emas dan Obligasi Bisa Jadi Pilihan Investasi untuk Kuartal IV, Simak Penjelasannya
"Pada tahap ini, katalis utama tampaknya berada di sekitar pendorong makro dan kebijakan moneter. Jadi, ruang lingkup kejutan dalam hal laju penurunan suku bunga berpotensi menjadi pemicu utama," imbuh Cooper.
Jika harga emas turun, khususnya bersamaan dengan penguatan yuan, permintaan fisik Tiongkok dapat bangkit kembali pada kuartal keempat, kata analis Heraeus dalam sebuah catatan.
Harga perak turun 1,6% menjadi US$ 31,13 per ons, tetapi diperkirakan akan naik 8% secara kuartalan.
Harga platinum turun 2,4% menjadi US$ 975,90 per ons troi. Harga paladium turun 2,6% menjadi US$ 985,25, tetapi diperkirakan akan naik secara kuartalan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News