kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Volume perdagangan SUN masih cukup besar


Jumat, 31 Maret 2017 / 11:47 WIB
Volume perdagangan SUN masih cukup besar


Reporter: Umi Kulsum | Editor: Yudho Winarto

JAKARTA. Harga surat utang negara (SUN) pada penutupan perdagangan Kamis (30/3) tercatat mengalami kenaikan. Berdasarkan situs Indonesia Bond Pricing Agency (IBPA), indeks INDOBeX Government Clean Price naik sebesar 0,32% ke level 114,85 dibandingkan dengan penutupan hari sebelumnya.

Analis Fixed Income MNC Securities I Made Adi Saputra mengatakan bahwa volume perdagangan SUN yang dilaporkan pada perdagangan kemarin masih cukup besar, senilai Rp 16,95 triliun dari 35 seri SUN yang diperdagangkan dengan volume perdagangan seri acuan yang dilaporkan senilai Rp 10,52 triliun.

Obligasi Negara seri FR0059 menjadi seri dengan volume perdagangan terbesar, senilai Rp 5,21 triliun di harga rata - rata 99,87% dan diikuti oleh perdagangan Obligasi Negara seri FR0072 senilai Rp 3,41 triliun di harga rata - rata 105,92%.

Sedangkan ditinjau dari frekuensi perdagangan, Obligasi Negara seri FR0072 menjadi yang paling sering diperdagangkan, sebanyak 197 kali transaksi dan diikuti oleh Obligasi Negara seri FR0059 sebanyak 179 kali transaksi.

Adapun dari perdagangan obligasi korporasi, volume perdagangan yang dilaporkan senilai Rp 392,7 miliar dari 31 seri obligasi korporasi yang diperdagangkan.

Obligasi Berkelanjutan III Adira Finance Tahap V Tahun 2017 Seri A (ADMF03ACN5) menjadi obligasi korporasi dengan volume perdagangan terbesar, senilai Rp 50 miliar dari 2 kali transaksi di harga rata - rata 100,02% dan diikuti oleh perdagangan Obligasi Berkelanjutan I Sarana Multi Infrastruktur Tahap I Tahun 2016 Seri A (SMII01ACN1) senilai Rp 50 miliar dari 1 kali transaksi di harga 100,22%.

Sedangkan nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika pada perdagangan kemarin ditutup melemah terbatas sebesar 2,00 pts (0,02%) pada level 13.316 per dollar Amerika setelah bergerak cukup berfluktuasi pada kisaran 13.310 hingga 13.328 per dollar Amerika.

"Melemahnya nilai tukar rupiah pada perdagangan kemarin seiring dengan tren pelemahan mata uang regional terhadap dollar Amerika di tengah kembali menguatnya mata uang dollar Amerika terhadap mata uang utama dunia," jelas Made.

Pelemahan mata uang regional dipimpin oleh Won Korea Selatan (KRW) yang diikuti oleh Peso Philippina (PHP) dan Dollar Taiwan (TWD). Indeks dollar Amerika kembali mengalami kenaikan di tengah optimisme agenda reformasi kebijakan pajak oleh Presiden Trump. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×