Reporter: Avanty Nurdiana | Editor: Avanty Nurdiana
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Summarecon Agung Tbk (SMRA) berhasil membukukan pertumbuhan pra penjualan alias marketing sales hingga semester I tahun ini. Kenaikan kinerja ini bakal berlanjut hingga semester II tahun ini.
Analis Maybank Sekuritas Indonesia Kevin Halim dalam riset 17 Juli 2025 memaparkan, hasil pra penjualan SMRA naik 26,1% secara tahunan menjadi Rp 2,17 triliun. "Kami meyakini akuisisi lahan terbaru di Serpong akan mendukung penciptaan nilai jangka panjang. Kami memperkirakan momentum pra-penjualan akan tetap kuat di semester II tahun 2025, didorong oleh proyek kota mandiri andalannya, Summarecon Serpong," papar dia.
Kevin juga menyebut jika SMRA berpotensi memperoleh manfaat dari penurunan suku bunga BI baru-baru ini mengingat tingkat net gearing yang tinggi. Saat ini, saham SMRA disebut diperdagangkan di harga diskon sebesar 87% terhadap RNAV diskon terdalam dibandingkan para pesaingnya. "Kami mempertahankan rekomendasi buy dengan target harga Rp 500, yang mencerminkan P/E di tahun 2025 sebesar 9,8x dan diskon 84% terhadap RNAV," rekomendasi dia.
Baca Juga: Perluas Ekspansi, Summarecon Agung (SMRA) Dirikan Perusahaan Baru hingga Beli Tanah
Maybank Sekuritas juga menyebut, akuisisi lahan di Serpong akan mendorong nilai saham di masa depan. SMRA mengakuisisi lahan seluas sekitar 125 ha di Serpong di harga Rp 3 juta per m², atau sekitar 8 kali lebih tinggi dari rata-rata biaya cadangan lahan SMRA saat ini. "Meski demikian, kami menilai harga tersebut masih wajar, mengingat status flagship Summarecon Serpong serta fakta bahwa harganya masih di bawah nilai pasar," papar dia.
Sebagai perbandingan, pada 2023 BSDE menjual lahan di BSD City Fase 3 ke Mitbana dengan harga sekitar Rp 5 juta/m². Akuisisi ini menambah sekitar 125 ha ke cadangan lahan SMRA di Serpong sebesar 24% secara tahunan. Sehingga total cadangan lahan SMRA akan menjadi sekitar 645 ha. Adapun rinciannya, 339 ha dimiliki langsung, 306 ha kepemilikan bersama. "Kami meyakini akuisisi ini akan memperkuat penciptaan nilai jangka panjang," ujar Kevin dalam riset.
Momentum pra-penjualan yang kuat diperkirakan berlanjut di tahun ini. "Kami memperkirakan momentum kuat pra-penjualan SMRA akan terus berlanjut di semester II tahun ini," papar Kevin.
Hasil tersebut menurut Kevin belum memasukan penjualan dari peluncuran cluster Bellefont East Fase 1 yang dilakukan pada Juni 2025 di Summarecon Serpong. Di mana seluruh 57 unit berhasil terjual habis dan menghasilkan pra-penjualan sebesar Rp 250 miliar. Hasil pra penjualan yang akan dibukukan di kuartal III tahun ini.
Baca Juga: Summarecon Agung (SMRA) Catat Marketing Sales Rp 2,2 Triliun per Semester I 2025
Adapun fase 2 sudah dalam proses dan diperkirakan akan mendukung kinerja kuartal III lebih lanjut. Selain itu, SMRA juga berencana meluncurkan cluster Rona Homes di kota mandiri terbarunya, Summarecon Tangerang, serta memfinalisasi peluncuran produk baru di kota mandiri lainnya.
Kevin juga mengingatkan jika laba SMRA akan sangat diuntungkan dari penurunan suku bunga. Keputusan Bank Indonesia memotong suku bunga acuan sebesar 25 bps menjadi 5,25% pada 16 Juli 2025 menurut dia, akan menguntungkan SMRA mengingat rasio net gearing-nya yang tertinggi dibandingkan perusahaan properti lain dalam cakupan Maybank Sekuritas.
Efek penurunan suku bunga acuan menurut Kevin juga disebabkan posisi utang SMRA. Per akhir 2024, utang SMRA tercatat sebesar Rp 10,5 triliun. Menurut Maybank Sekuritas utang SMRA akan meningkat sekitar Rp 1 triliun untuk mendanai akuisisi lahan Serpong tersebut.
"Kami menghitung bahwa setiap penurunan 100 bps pada biaya pinjaman bank dapat meningkatkan estimasi laba di tahun 2025-2027 sebesar 10%-13% dari proyeksi saat ini," papar Kevin.
Hingga akhir tahun ini, Maybank Sekuritas memperkirakan laba Summarecon Agung akan mencapi Rp 839 miliar. Ini artinya laba SMRA turun dari realisasi tahun 2024 sebesar Rp 1,37 triliun. Sementara pendapatan SMRA di tahun 2025 diperkirakan sebesar Rp 8,86 triliun, turun dari tahun 2024 Rp 10,62 triliun.
Penurunan kinerja SMRA diperkirakan masih berlanjut di tahun 2026 dengan laba bersih sebesar Rp 664 miliar dengan pendapatan Rp 8,83 triliun.
Baca Juga: Summarecon Agung (SMRA) Akuisisi Lahan di Tiga Lokasi, Simak Rekomendasi Sahamnya
Selanjutnya: Danantara dan Semesta Bisnis Maritim-Logistik Nasional
Menarik Dibaca: Jadwal KRL Jogja-Solo pada Senin 21 Juli 2025, Cek di Sini
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News