Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) balik ke level 7.500 di akhir pekan ini, usai turun pada dua perdagangan beruntun.
Kemarin (3/10), IHSG merosot 0,26% ke posisi 7.543,82.
Pengamat Pasar Modal & Founder WH-Project William Hartanto mengamati dalam tiga perdagangan terakhir IHSG berupaya untuk bisa bertahan di atas level 7.500.
Pelaku pasar tampak sudah mulai menentukan bahwa batas pelemahan IHSG berada di level psikologis tersebut.
William menaksir, IHSG masih belum bisa rebound dalam waktu dekat.
Baca Juga: Wajah Bursa Asia Beragam Jumat (4/10) Pagi, Dibayangi Stimulus China dan Harga Minyak
"Faktor tekanan jual asing dan pembobotan dari saham-saham yang melemah masih belum berakhir. Jika terjadi fase bottoming, kami memperkirakan perlu waktu beberapa hari konsolidasi sebelum IHSG menguat kembali," terang William dalam risetnya, Jumat (4/10).
Adapun, investor asing mencatatkan aksi jual bersih (net sell) sebesar Rp 916,5 miliar di pasar reguler, dengan akumulasi net sell Rp 1,10 triliun di seluruh pasar.
"Masih terindikasi kepanikan pelaku pasar namun dengan fokus pada net sell asing bisa dikatakan sudah mulai mereda," imbuh William.
Secara teknikal, posisi IHSG tampak memiliki dua support yang dapat dicermati, yakni pada level 7.500 dan 7.430.
William memproyeksikan pada akhir pekan ini IHSG berpotensi bergerak mixed dalam rentang 7.500 - 7.633.
Baca Juga: Rombongan, Ini Jadwal Pembayaran Dividen Interim Astra (ASII), UNTR, dan AALI
Analyst Stocknow.id Dinda Resty Angira menambahkan, sentimen eksternal turut memengaruhi pergerakan IHSG.
Dinda memperkirakan libur panjang bursa China hingga 7 Oktober akan menahan tekanan jual, setelah dalam beberapa pekan terakhir spekulasi terkait stimulus fiskal dari pemerintah China meningkatkan minat investor terhadap ekuitas di Negeri Panda tersebut.
"Selain itu, pasar akan mencermati perkembangan geopolitik di Timur Tengah, khususnya rumor terkait serangan kilang minyak Iran oleh Israel, yang diperkirakan dapat memicu lonjakan harga minyak global," kata Dinda.
Hanya saja, perlu juga dicermati bahwa rencana OPEC+ untuk meningkatkan produksi pada Oktober 2024 berpotensi menahan kenaikan harga minyak yang berlebihan.
Baca Juga: IHSG Berada di 7.543, Intip Rekomendasi Saham Untuk Hari Ini (4/10)
Dus, dengan berbagai sentimen tersebut, Dinda memperkirakan IHSG di akhir pekan ini akan bergerak sideways dengan potensi melemah.
Hitungan Dinda, IHSG akan menguji support 7.485 dengan resistance di 7.644.
Berkaca dari perdagangan kemarin, Analis RHB Sekuritas Indonesia Muhammad Wafi melihat secara teknikal IHSG kembali melakukan koreksi dengan volume rendah dan menguji support garis MA50.
Selama di atas garis MA50, maka IHSG berpeluang untuk kembali rebound dan breakout resistance garis MA5 untuk menguji resistance garis MA20.
Namun jika breakdown support support MA50 maka IHSG berpeluang untuk kembali membuat lower low level untuk menguji support garis MA100.
Baca Juga: Intip Rekomendasi Saham ARTO, ADMR, ASRI Untuk Jumat (4/10)
Wafi memprediksi rentang pergerakan IHSG saat ini berada dikisaran 7.450 hingga 7.700.
Sedangkan Associate Director of Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas Maximilianus Nico Demus melihat IHSG berpotensi melemah terbatas dengan support dan resistance di level 7.465 – 7.675.
Berikut rekomendasi saham pilihan analisa yang menarik dicermati untuk perdagangan akhir pekan ini, Jumat (4/10):
Rekomendasi saham pilihan dari WH-Project:
1. PT TBS Energi Utama Tbk (TOBA)
Analisa: Trend following dengan posisi candlestick menguat di atas MA5 dan MA20.
Rekomendasi: buy
Support: Rp 585
Resistance: Rp 700.
2. PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT)
Analisa: Candlestick membentuk pola inside bar pada indikator MA20, memiliki peluang untuk rebound.
Rekomendasi: buy
Support: Rp 3.080
Resistance: Rp 3.220.
3. PT Ciputra Development Tbk (CTRA)
Analisa: Pergerakan harga mengalami konsolidasi dalam tren menguat, area 1.280 merupakan support kuat untuk buy on weakness.
Rekomendasi: buy
Support: Rp 1.280
Resistance: Rp 1.385.
4. PT Mark Dynamics Indonesia Tbk (MARK)
Analisa: Candlestick membentuk pola shooting star, berpotensi melemah terbatas dan peluang buy on weakness pada area support.
Rekomendasi: buy
Support: Rp 1.030
Resistance: Rp 1.160.
Rekomendasi saham dari Stocknow.id:
1. PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS)
Strategi swing trade, buy pada area harga Rp 2.860 - Rp 2.750
Target harga 1: Rp 3.100
Target harga 2: Rp 3.300
Stoploss: Rp 2.650.
2. PT Astra Otoparts Tbk (AUTO)
Strategi swing trade, buy pada area harga Rp 2.330
Target harga 1: Rp 2.440
Target harga 2: Rp 2.550
Stoploss: Rp 2.230.
3. PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SMGR)
Strategi swing trade, buy pada area harga Rp 4.040
Target harga 1: Rp 4.170
Target harga 2: Rp 4.310
Stoploss: Rp 3.910.
4. PT Panin Financial Tbk (PNLF)
Strategi swing trade, buy pada area harga Rp 448
Target harga 1: Rp 470
Target harga 2: Rp 492
Stoploss: Rp 420.
Rekomendasi saham dari RHB Sekuritas Indonesia:
1. PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI)
Rekomendasi:
Buy area di sekitar Rp 7.000
Target jual di Rp 7.250 hingga Rp 7.450.
Cut loss di Rp 6.875.
2. PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS)
Rekomendasi:
Buy area di sekitar Rp 1.450
Target jual di Rp 1.500 hingga Rp 1.545.
Cut loss di Rp 1.430.
3. PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP)
Rekomendasi:
Buy area di sekitar Rp 6.875
Target jual di Rp 7.050 hingga Rp 7.275.
Cut loss di Rp 6.800.
4. PT Sarana Mitra Luas Tbk (SMIL)
Rekomendasi:
Buy area d isekitar Rp 208
Target jual di Rp 248 hingga Rp 286.
Cut loss di Rp 197.
Rekomendasi saham dari Pilarmas Investindo Sekuritas:
1. PT Indika Energy Tbk (INDY)
Harga penutupan: Rp 1.680
Support: Rp 1.650
Resistance: Rp 1.805
Target harga: Rp 1.800.
2. PT Mitra Adiperkasa Tbk (MAPI)
Harga penutupan: Rp 1.730
Support: Rp 1.675
Resistance: Rp 1.800
Target harga: Rp 1.790.
3. PT Astra Otoparts Tbk (AUTO)
Harga penutupan: Rp 2.330
Support: Rp 2.220
Resistance: Rp 2.400
Target harga: Rp 2.380.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News