Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Merdeka Battery Materials Tbk (MBMA) merampungkan akuisisi produsen nikel matte, PT Huaneng Metal Industry (HNMI). Akuisisi 60% saham HNMI oleh MBMA ini berlaku efektif per 31 Mei 2023 dengan total nilai transaksi mencapai US$ 75 juta.
Sebagai gambaran saja, jumlah itu setara Rp 1,11 triliun jika dikonversi dengan kurs saat ini sebesar Rp 14.877 per dolar Amerika Serikat. Adapun, proses akusisi ini dilakukan melalui dua cara.
Pertama, penerbitan saham baru HNMI sebanyak 27.527 saham yang seluruhnya diambil oleh MBMA. Kedua, pembelian saham HNMI dari Plenceed International Industrial Limited dan Perlux Limited dengan total sebanyak 36.989 saham yang dijual kepada MBMA.
Dengan transaksi tersebut, MBMA menguasai 60% saham HNMI. Sedangkan 40% sisanya digenggam oleh Plenceed International Industrial Limited.
Baca Juga: Merdeka Battery (MBMA) Kantongi Fasilitas Pinjaman US$ 175 Juta dari MDKA
Akuisisi HNMI bagian dari strategi MBMA untuk menjadi perusahaan terintegrasi secara vertikal dalam rantai nilai bahan baku baterai kendaraan bermotor listrik. "Oleh karena itu, Merdeka Battery memandang perlu terus melakukan pengembangan usaha termasuk pada rencana untuk memproduksi nikel matte," ungkap manajemen MBMA lewat keterbukaan informasi.
Sebagai informasi, HNMI berproduksi sejak tahun 2022 dan telah mempertahankan tingkat produksi tahunan sebesar 50.000 ton nikel dalam nikel matte. Nikel matte merupakan produk antara untuk memproduksi nikel sulfat, yang merupakan komponen integral dari rantai nilai baterai.
Secara historis, nikel matte mencapai margin yang lebih tinggi dari Nickel Pig Iron (NPI), dengan tingkat pembayaran yang lebih tinggi per ton nikel basis. Sehingga Akuisisi mayoritas saham HNMI diproyeksikan bakal memperkuat posisi keuangan MBMA.
Ke depannya, emiten yang terafiliasi dengan Garibaldi "Boy" Thohir ini akan membukukan pendapatan dari HNMI. Apalagi dengan potensi permintaan dan kenaikan harga nikel yang nantinya dapat mendorong peningkatan kinerja keuangan konsolidasi.
Baca Juga: Merdeka Battery Materials (MBMA) Akan Akuisisi 60% Saham Huaneng Metal Industry
Rekomendasi Saham
Research Analyst Reliance Sekuritas, Ayu Dian melihat akuisisi HNMI dapat memperkuat bisnis MBMA, sebagai tambahan produksi dari smelter Rotary Kiln Electric Furnace (RKEF) saat ini. "Akuisisi ini bisa meningkatkan profitabilitas perusahaan dalam jangka panjang," kata Ayu kepada Kontan.co.id, Rabu (7/6).
Investment Analyst Infovesta Kapital Advisori Fajar Dwi Alfian sepakat, aksi ini memoles prospek entitas anak PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) tersebut secara jangka panjang. Selain mendongkrak top line, konsolidasi ini juga bisa meningkatkan efisiensi biaya bahan baku.
Hanya saja, respons pasar belum semarak. Tampak dari pergerakan harga saham MBMA hari Rabu (7/6) yang dominan bergerak di zona merah. Kemudian ditutup pada harga Rp 780 per saham, level harga yang sama dari penutupan hari sebelumnya.
Menurut Fajar, sentimen eksternal masih dominan mempengaruhi pergerakan saham MBMA. Pelemahan harga komoditas logam akan menjadi pemberat gerak saham-saham emiten logam. Dus, Fajar pun menyarankan wait and see terlebih dulu untuk MBMA.
Ayu punya pandangan serupa. Secara teknikal, MBMA masih cenderung bergerak sideways pada rentang Rp 755-Rp 795. Ayu turut menyarankan wait and see terlebih dulu. Pelaku pasar bisa mulai buy MBMA jika sudah menembus level Rp 795 dengan resistance berikutnya berada di harga Rp 830 per saham.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News