Reporter: Klaudia Molasiarani | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Kendati industri ritel sedang lesu, PT Matahari Department Store Tbk tetap gencar melakukan ekspansi. Sepanjang 2017, emiten berkode saham LPPF ini menargetkan tiga hingga empat gerai lagi sampai akhir tahun.
Adeline Solaiman, Analis Danareksa Sekuritas menilai, dengan adanya penambahan gerai tersebut, beban operasional perusahaan akan bertambah. "Padahal purchasing power low-end market belum membaik. Sehingga margin perusahaan bakal tertekan," ungkapnya.
Dia memprediksi, ke depannya pelaku pasar bakal mengamati perkembangan bisnis LPPF pada kuartal III dan kuartal IV. Jika indeks keyakinan konsumen (IKK) membaik, itu akan jadi katalis positif bagi LPPF.
Menurutnya, sebagai perusahaan yang menyasar low-end market, pendapatan terbesar LPPF disumbang ketika musim Lebaran. Secara konservatif, Adeline memproyeksi pertumbuhan LPPF baik top line maupun bottom line berada di level 4%. Dengan begitu, dia merekomendasikan jual saham LPPF dengan target Rp 12.000 per saham.
Sebelumnya, sekretaris perusahaan LPPF, Miranti Hadisusilo bilang, hingga saat ini emiten sudah membuka empat gerai yang tersebar di beberapa wilayah, seperti Tegal, Madiun, Jember, dan Medan. "Sampai akhir tahun akan dibuka tiga hingga empat gerai lagi. Salah satunya di Cirebon pada akhir bulan ini," ujarnya kepada KONTAN beberapa waktu lalu.
Dia menyebut, tahun ini, pihaknya mengalokasikan capital expenditure (capex) sekitar Rp 400 miliar hingga Rp 500 miliar yang akan digunakan untuk pembukaan gerai baru dan renovasi gerai. Adapun nilai investasi untuk satu gerai, kata dia, berkisar antara Rp 20 miliar hingga Rp 30 miliar.
Berkaitan dengan industri ritel yang tengah lesu, perusahaan yang mengawali bisnisnya pada 24 Oktober 1958 ini belum bisa membeberkan hasil penjualannya. "Kami belum bisa memberikan komentar karena belum tutup buku," ujarnya.
Harga saham LPPF ditutup di harga Rp 12.350 per saham pada Kamis (20/7) lalu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
