Reporter: Pulina Nityakanti | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Pembangunan di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara masih terus berlanjut. Emiten-emiten BUMN karya pun mendulang akumulasi nilai kontrak yang besar dari megaproyek ini.
PT Adhi Karya Tbk (ADHI) memperoleh nilai kontrak untuk proyek IKN sebesar Rp 11 triliun sejak awal pembangunan hingga saat ini. ADHI mengerjakan total 22 proyek di IKN.
“Proyek yang sudah selesai dibangun antara lain Hunian Pekerja Tahap I pada Mei 2023 dan Proyek Land Development 1B pada Desember 2023,” ujar Sekretaris Perusahaan ADHI Rozi Sparta kepada Kontan.co.id, Jumat (23/8).
Perolehan proyek IKN dari periode Januari hingga Juni 2024 adalah senilai Rp 2,3 triliun. Ini berkontribusi sekitar 23% terhadap perolehan total kontrak baru ADHI di semester I 2024.
“Total nilai proyek ADHI secara keseluruhan di semester II tumbuh sebesar 141% dibandingkan periode Januari hingga Juni 2023,” katanya.
Baca Juga: Suntikan Modal untuk BUMN, Berpotensi Lebih Besar
Proyek-proyek baru tersebut terdiri dari 77% proyek gedung, seperti Pembangunan Gedung dan Kawasan OIKN, Pekerjaan Pembangunan Sarana Prasarana Pemerintah II Di Ibu Kota Negara, Proyek Pembangunan HPK Tahap II Paket I, Pembangunan Dukungan Dormitory PSSI di IKN, dan sisanya proyek infrastruktur yaitu Duplikasi Jembatan Pulau Balang Bentang Pendek II.
“Saat ini keseluruhan progres proyek tersebut sesuai dengan timeline yang ada,” paparnya.
Apabila diakumulasikan, proyek IKN yang saat ini masih dikerjakan ADHI ada 20 proyek dengan total nilai kontrak sebesar Rp10,3 triliun untuk porsi ADHI. Angka tersebut berkontribusi sebesar 22% dari total nilai kontrak ADHI yang saat ini sedang dikerjakan.
“Sehingga, proyek-proyek IKN tidak mendominasi dalam struktur perolehan kontrak ADHI yang masih didukung dari proyek -proyek lainnya yang tersebar di seluruh Indonesia,” tuturnya.
Baca Juga: Cadangan Pembiayaan Investasi RAPBN 2025 Melonjak, Ekonom Ungkap Potensi Penggunannya
PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) sudah mengerjakan sembilan proyek di IKN dengan nilai kontrak Rp 11,05 triliun sejak awal pembangunan hingga hari ini.
Sekretaris Perusahaan WIKA, Mahendra Vijaya mengatakan, WIKA Group dipercaya untuk mengerjakan beberapa proyek di IKN, di antaranya Jaringan Perpipaan Air Limbah 1 dan 3 Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) IKN, Jalan Tol KKT Kariangau-Sp. Tempadung Segmen 3B, Jalan Kebangsaan Sumbu Timur, Gedung Kemenko Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves), Rusun Paspampres, dan beberapa proyek lainnya.
Beberapa proyek IKN yang dikerjakan Perseroan dan diproyeksikan rampung pada tahun 2024 adalah Rusun Pasampres (60,3%) serta Jalan Tol KKT Kariangau-Sp. Tempadung Segmen 3B (96,4%).
“Dengan demikian, hingga semester 1 2024, WIKA telah meraih kontrak baru dari proyek di IKN senilai Rp 1,7 Triliun. Ini setara 16,7% dari total raihan kontrak baru WIKA pada semester 1 2024,” ujarnya kepada Kontan, Jumat (23/8).
Baca Juga: Pembiayaan Investasi BUMN dan BLU Turun di 2025, Ini Kata Ekonom
PT Waskita Karya Tbk (WSKT) telah mengelola 12 proyek IKN dengan nilai kontrak sebesar Rp 7,7 triliun sejak awal pembangunan hingga hari ini.
SVP Corporate Secretary PT Waskita Karya Tb Ermy Puspa Yunita mengatakan, proyek-proyek itu terdiri dari proyek Gedung seperti Gedung Kemenko 3 dan 4, proyek konektivitas seperti jalan tol IKN, dan proyek sumber daya air seperti IPAL 1-3 IKN.
“Secara keseluruhan mayoritas proyek IKN telah memasuki progress akhir dengan target penyelesaian di akhir tahun 2024,” ujarnya kepada Kontan, Jumat (23/8).
Selama tahun 2024, Waskita berhasil memenangkan tender atas proyek Akses Bandara VVIP IKN dengan nilai kontrak porsi Waskita sendiri sebesar Rp 331,7 miliar. Ini setara dengan 11,5% terhadap Nilai Kontrak Baru di semester I 2024. Adapun progress konstruksi per 11 Agustus 2024 telah mencapai 52,54%
“Raihan kontrak baru IKN 2024 terhadap Pendapatan Waskita sebesar 7,4%. Secara historis, pencapaian proyek baru IKN sebesar 20-30% dari nilai kontrak baru keseluruhan setiap tahunnya,” tuturnya.
Baca Juga: Begini Prospek Kinerja dan Rekomendasi Saham WIKA di tengah Upaya Penyehatan Kinerja
PT PP Tbk (PTPP) memiliki 17 Proyek di IKN dengan total nilai kontrak sebesar Rp 12,17 triliun hingga bulan Juli 2024. Sebanyak 13 proyek di IKN masih ongoing.
SVP Head of Corporate Secretary PTPP Joko Raharjo mengatakan, PTPP berhasil menyelesaikan empat Proyek di IKN, yaitu Proyek Sumbu Kebangsaan Sisi Barat Tahap 1, Proyek KIPP tahap 1 dan tahap 2, serta Proyek Dermaga Logistik IKN.
“Pada kuartal I 2024, PTPP kembali mendapatkan nilai kontrak baru di IKN, yaitu Proyek Gedung Wing 2 Kementerian PUPR,” ujarnya kepada Kontan, Jumat (23/8).
Progress Proyek PTPP di IKN sampai dengan bulan Juli 2024 untuk proyek ongoing adalah sebagai berikut:
- Proyek Kebangsaan Sisi Barat Tahap 2: 21,47%
- Proyek Tol IKN Segmen 3B: 92,47%
- Proyek Tol IKN Segmen 3B Tahap 2: 18,11%
- Proyek Jalan Akses Masjid IKN: 56,42%
- Proyek Sisi Udara Bandara VVIP IKN: 49,51%
- Proyek Jalan Seksi 6C-1: SP. 2 ITCI Simpang 1B: 55,97%
- Proyek Gedung Kantor Presiden: 90,65%
- Proyek Istana Negara & Lapangan Upacara: 88,59%
- Proyek Gedung Kementerian Sekretariat Negara: 80,07%
- Proyek Rusun ASN 1: 66%
- Proyek Perkantoran BI Tahap 1: 50,84%
- Proyek Gedung Wing 2 Kementerian PUPR: 9,99%
Baca Juga: Semen Indonesia (SMGR) Pasok 695.000 ton Semen Hijau ke IKN
Joko menuturkan, sampai bulan Juni 2024, pencapaian nilai kontrak baru PTPP senilai Rp 9,65 triliun. Raihan nilai kontrak baru tersebut ditopang oleh proyek Jalan & Jembatan sebanyak 55%, proyek gedung 39%, pelabuhan 4%, industri 1%, lainnya 1%.
“Sementara, proporsi pendapatan proyek PTPP di IKN terhadap pendapatan Perseroan sampai dengan semester I 2024 yaitu sebesar 46,72%. Pertumbuhan raihan nilai kontrak PTPP di IKN secara tahunan adalah 48,24%,” tuturnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News