Reporter: Nur Qolbi | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. MSCI Inc. melakukan rebalancing pada MSCI Indonesia Index dengan memasukkan PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR) dan PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) sebagai konstituen baru, serta mengeluarkan PT HM Sampoerna Tbk (HMSP) dan PT XL Axiata Tbk (EXCL).
Meskipun diumumkan pada Selasa (10/11), indeks hasil rebalancing ini baru berlaku mulai penutupan perdagangan 30 November 2020.
Pada perdagangan Rabu (11/11), harga TOWR turun 2,49% ke level Rp 980 per saham, MDKA terkoreksi 1,08% ke posisi Rp 1.830, dan HMSP merosot 4,98% menjadi Rp 1.430 per saham. Hanya EXCL yang menguat, yakni sebesar 6,85% ke level Rp 2.340 per saham.
Kepala Riset NH Korindo Sekuritas Anggaraksa Arismunandar menilai, indeks MSCI memang sejatinya dijadikan acuan oleh investor global. Akan tetapi, perubahan yang terjadi pada indeks tidak serta merta langsung berpengaruh terhadap pergerakan harga saham harian.
Baca Juga: IHSG naik lima hari beruntun, net buy asing sudah berlangsung enam hari terakhir
Menurut Anggaraksa, kriteria indeks MSCI lebih menitikberatkan pada faktor likuiditas saham. "Sementara investor memiliki pertimbangan lain seperti aspek fundamental dan prospek usaha," tutur Anggaraksa saat dihubungi Kontan.co.id, Rabu (12/11).
Selain itu, investor juga tetap memperhatikan aliran dana asing pada saham-saham tersebut. Sebagai contoh, EXCL yang diumumkan keluar dari daftar MSCI justru mencatatkan pembelian asing yang cukup besar. Sebaliknya, TOWR yang diumumkan akan masuk malah terkoreksi dengan penjualan asing yang tinggi.
Berdasarkan data RTI, pada Rabu (11/11), TOWR membukukan foreign net sell Rp 177,61 miliar, sedangkan EXCL foreign net buy Rp 34,44 miliar. Kemudian, MDKA mencatatkan foreign net buy Rp 2,04 miliar dan HMSP foreign net sell Rp 10,62 miliar.
Oleh karena itu, menurut Anggaraksa, tidak ada sentimen khusus yang menggerakkan saham-saham tersebut hari ini. "Hanya melanjutkan tren masing-masing saja. EXCL sudah mulai tren naik, sedangkan TOWR masih cenderung turun," kata dia.
Baca Juga: Rebalancing indeks, MSCI tambahkan saham MDKA dan TOWR
Analis Jasa Utama Capital Sekuritas Chris Apriliony menambahkan, rebalancing ini hanya akan berdampak dalam jangka pendek. Mengingat, biasanya pelaku pasar akan memanfaatkan momentum ini untuk membeli dan menjual saham-saham yang masuk dan keluar dari indeks.
Meskipun begitu, investor juga perlu mengingat bahwa pergerakan harga saham cenderung mengikuti kinerja keuangan perusahaan serta tren harga yang sedang berlangsung. "Contohnya MDKA, meski diumumkan masuk menjadi konstituen baru MSCI Indonesia Index, harganya sahamnya turun seiring harga emas yang terkoreksi akibat optimisme ekonomi yang kembali membaik," ungkap Chris.