kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.326.000 0,53%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Rawat inap dan rawat jalan diprediksi mulai tumbuh, ini rekomendasi saham emiten RS


Kamis, 17 Desember 2020 / 11:57 WIB
Rawat inap dan rawat jalan diprediksi mulai tumbuh, ini rekomendasi saham emiten RS
ILUSTRASI. Layar menampilkan pergerakan perdagangan saham di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta. ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/wsj.


Reporter: Kenia Intan | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Utilisasi Fasilitas Kesehatan Rujukan Tingkat Lanjutan (FKRTL) diprediksi akan tumbuh tipis tahun depan. Analis Mirae Asset Sekuritas Indonesia Joshua Michael memperkirakan, pemanfaatan rawat inap dan rawat jalan FKRTL akan tumbuh masing-masing 7% secara year on year (yoy) dan 5% yoy di tahun 2021. 

Lebih lanjut ia mengungkapkan, kelas standar dikabarkan akan dibagi menjadi dua kelas, yaitu Kelas A untuk peserta Penerima Bantuan Iuran (PBI) dan Kelas B untuk peserta non-PBI. 

"Menurut kami, penerapan kelas standar akan membantu mengatasi masalah defisit BPJS Kesehatan karena dapat memitigasi risiko kecurangan terkait klaim JKN, yang selanjutnya akan menciptakan efisiensi biaya," jelasnya seperti yang tertulis dalam riset, Kamis (17/12). 

Penerapan kelas standar diharapkan mulai berlaku pada awal tahun 2021 yang akan dilakukan secara bertahap hingga akhir tahun 2022. Tarif INA-CBGs juga dapat disesuaikan sewaktu-waktu selama periode tersebut.

Baca Juga: Itama Ranoraya (IRRA) raih kontrak pengadaan 600.000 unit swab antigen test

Joshua juga mengamati, positivity rate kasus Covid-19 di Jakarta ternyata dapat ditekan pada bulan November sehingga tidak pernah melebihi 12%. Di samping itu, jumlah pasien yang dirawat berada di bawah 3.000.

"Karena positivity rate Covid-19 di Jakarta pada kuartal IV 2020 mungkin lebih rendah dari yang kami perkirakan, kami mempertahankan pandangan konservatif kami terhadap tingkat hunian tempat tidur rawat inap Covid-19 di rumah sakit untuk saat ini," ungkapnya. 

Ia menambahkan, dengan positivity rate yang rendah dan kehadiran vaksin Covid-19, Joshua berharap pemulihan jumlah hari rawat inap non-Covid dan kunjungan rawat jalan akan lebih cepat dari yang diprediksi sebelumnya. 

Walau begitu, ia berpendapat total jumlah dari rawat inap dan kunjungan rawat jalan tahun depan masih akan lebih rendah dibanding saat pra-Covid atau tahun 2019. 

"Kami mempertahankan rekomendasi overweight di sektor ini. Kami memiliki rekomendasi trading buy saham PT Mitra Keluarga Karyasehat Tbk (MIKA) target harga Rp 3.150 dan rekomendasi buy saham PT Medikaloka Hermina Tbk (HEAL) dengan target harga Rp 4.800," imbuhnya. 
 

Selanjutnya: Terdorong sentimen vaksin, saham-saham farmasi ikut menghijau

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×