Reporter: Kenia Intan | Editor: Noverius Laoli
Sementara itu, Analis Panin Sekuritas William Hartanto melihat EXCL dan CPIN lebih menarik dibanding yang lain. Kendati harga dua saham itu sama-sama melorot, pelemahannya bukan karena tren atau sentimen khusus.
"Selain itu pelemahan yang terjadi tidak disertai dengan peningkatan volume perdagangan jadi lebih aman," jelasnya kepada Kontan.co.id, Selasa (1/3). Keduanya direkomendasikan buy dengan target harga Rp 3.300 per saham untuk EXCL dan Rp 7.100 per saham untuk CPIN.
Baca Juga: Reksadana Pasar Uang Catat Kinerja Paling Apik Sepekan Terakhir
Adapun William mencermati, penurunan harga saham-saham laggard di bulan Februari itu dipicu oleh sentimen yang beragam. Ada karena faktor saham yang terdistribusi seperti BEBS, DMMX, dan TOBA. Ada juga yang diperberat karena kinerja yang menurun seperti UNVR.
Ke depan, saham-saham laggard itu masih berpotensi melanjutkan tekanan karena beberapa telah naik sigifikan sebelumnya. Di sisi lain, apabila rotasi sektor masih berlanjut, ini juga akan menyeret pergerakan IHSG karena akan semakin banyak investor yang meninggalkan saham-saham itu.
Senada, Analis Phillip Sekuritas Indonesia Helen menambahkan, saham-saham itu menjadi pemberat IHSG sepanjang Februari terdorong oleh beragam faktor, seperti perusahaan yang masih tertekan, kenaikan harga yang sudah signifikan sebelumnya, serta rotasi sektor di bursa.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News