Reporter: Kenia Intan | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terkerek sepanjang bulan Februari 2022. IHSG ditutup di level 6.888,171 pada Jumat (25/2) atau naik 3,87% dibanding akhir Januari 2022.
Di tengah IHSG yang menggeliat, beberapa saham tampak memberatkan pergerakan atau laggard. Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat, sepuluh saham yang menyeret IHSG ada PT Berkah Beton Sadaya Tbk (BEBS), PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR), PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk (CPIN), PT Transcoal Pacific Tbk (TCPI), dan PT XL Axiata Tbk (EXCL).
Selain itu, ada juga saham PT Mitra Keluarga Karyasehat Tbk (MIKA), PT Digital Mediatama Maxima (DMMX), PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT), PT TBS Energi Utama Tbk (TOBA), dan PT Golden Energy Mines Tbk (GEMS).
Baca Juga: Laba Bersih Melonjak 1.104%, Simak Rekomendasi Saham Indo Tambangraya (ITMG)
Analis Binaartha Sekuritas Ivan Rosanova mencermati, saham-saham yang memberatkan IHSG itu memang tengah beralih ke fase koreksi. Sebelumnya, saham-saham laggard itu telah mengalami uptrend panjang terdorong ekspektasi yang tinggi terhadap prospeknya. Misalnya saja saham BEBS, DMMX, TOBA, dan GEMS.
Untuk saat ini, valuasi yang terbilang sudah mahal dan minimnya sentimen positif memicu pelaku pasar untuk melakukan aksi ambil untung atawa take profit.
"Mengurangi posisi pada saham-saham tersebut dan beralih pada saham-saham yang masih dalam tren naik dengan sentimen positif yang lebih dominan," jelas Ivan kepada Kontan.co.id, Selasa (1/3).
Dus, saham-saham laggard itu diproyeksi melanjutkan koreksi di bulan Maret ini dan masih berpotensi memberatkan pergerakan IHSG.
Baca Juga: Ini Sentimen yang Menyokong Pergerakan Rupiah pada Perdagangan Hari Ini (1/3)
Ia menyarankan wait and see terlebih dahulu terhadap saham-saham tersebut. Kecuali, beberapa saham yang memiliki potensi technical rebound dalam jangka pendek.
"Dapat dilakukan trading buy seperti BEBS, EXCL, MIKA, dan TOBA," imbuhnya. Adapun target harga BEBS berada di Rp 5.475 per saham, EXCL di Rp 3.140 per saham, MIKA di Rp 2.400 per saham, dan TOBA di Rp 1.575 per saham.