Reporter: Nova Betriani Sinambela | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga emas diperkirakan dalam tren penurunan, setidaknya hingga kuartal I 2025. Berdasarkan Trading Ecnomics, harga emas saat ini Kamis (19/12) pukul 18:14 WIB, bertengger di level Rp 2.621 per ons troi, menguat 1,29% dalam sehari. Tetapi dalam sepekan harganya turun 0,97%, begitu pun dalam sebulan turun 1,37%.
Direktur Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi mengatakan pergerakan harganya ke depan, terutama hingga kuartal I 2025 akan dalam tren melemah, bahkan berpotensi menyentuh US$ 2.400 per ons troi. Ia menyebut emas sepanjang kuartal I-2025 bakal rawan koreksi.
Penyebab proyeksi tersebut adalah kondisi geopolitik yang diperkirakan akan mereda. Selain itu terpilihnya Trump sebagai Presiden Amerika Serikat (AS) akan menciptakan perang dagang, kemudian inflasi yang tinggi, sehingga bank sentral AS akan mempertahankan suku bunga pada level tinggi.
"Kalau suku bunga tinggi dolar naik. Penguatan dolar membuat harga emas jatuh," kata Ibrahim kepada Kontan.co.id, Kamis (19/12).
Baca Juga: Kinerja Emiten Pertambangan Emas Makin Berkilau, Cek Prospek dan Rekomendasi Sahamnya
Research and Development ICDX Jonathan Octavianus menimpali bahwa The Fed diperkirakan hanya akan melakukan dua kali penurunan suku bunga pada 2025.
"Jika Federal Reserve mempertahankan suku bunga tinggi atau memberikan sinyal kenaikan lebih lanjut, emas akan tetap tertekan," kata Jonathan kepada Kontan.co.id, Kamis (19/12).
Adapun dalam rapat FOMC hari ini, Bank Sentral AS tersebut menurunkan suku bunga acuan sebesar 25 basis poin ke kisaran 4,25%-4,50%, yang mena sesuai ekspektasi pasar. Dalam rapat tersebut juga, Ketua The Fed, Powell memberikan isyarat hawkish mengenai prospek pemangkasan suku bunga sepanjang tahun 2025.
Kendati demikian, People's Bank of Tiongkok (PBOC) kembali membeli emas untuk cadangannya di bulan November setelah sebelumnya menghentikan pembeliannya selama enam bulan. China merupakan salah satu konsumen terbesar emas. Dengan demikian, ada katalis yang mendorong harganya untuk bergerak naik.
Baca Juga: Emas Berpotensi Tembus US$ 3.000 pada Akhir 2025, Begini Strategi Investasinya
Dengan faktor tersebut, Jonathan memperkirakan support area harga emas saat ini US$ 2.570 dan resistance terdekat berada di area US$ 2.650.
Di sisi lain Ibrahim merekomendasikan investor untuk wait and see dahulu. Sebab emas rentan terkoreksi dengan faktor-faktor tersebut, ditambah saat ini momentum Natal & Tahun baru.
Dia menyarankan apabila investor yang ingin masuk dan membeli emas pada saat koreksi harga di bawah level US$ 1.500 per ons troi. Sementara untuk investor yang ingin menjual, Ibrahim menyarankan pada level US$ 2.700 per ons troi.
Selanjutnya: Harga Minyak Dunia Turun Kamis (19/12), Brent ke US$73,10 dan WTI ke US$70,42
Menarik Dibaca: Apakah Durian Mengandung Kolesterol atau Tidak? Mari Cek Faktanya di Sini
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News