Reporter: Yudho Winarto | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. Akhirnya rupiah menembus level di bawah Rp 13.300 per dollar Amerika Serikat (AS). Mengutip data Bloomberg, Selasa (23/5), rupiah pasar spot ke level Rp 13.299 per dollar AS atau menguat tipis 0,02% dari posisi kemarin Rp 13.302 per dollar AS.
"Sentimen eksternal mengenai harga minyak mentah dunia yang menguat masih menjadi salah satu faktor yang mendukung pergerakan rupiah," kata analis PT Platon Niaga Berjangka Lukman Leong dikutip dari Antara.
Lukman Leong mengatakan bahwa harga minyak mentah dunia yang stabil di level US$ 50 per barel menjaga fluktuasi mata uang berbasis komoditas, termasuk rupiah untuk terapresiasi.
Ia mengatakan bahwa Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC) yang mengindikasikan untuk meneruskan kebijakan pemangkasan produksi menjadi salah satu faktor yang menjaga harga minyak.
Di sisi lain, lanjut dia, sentimen mengenai keputusan Standard & Poor’s (S&P) yang menyematkan peringkat "investment grade" juga masih menjaga fluktuasi rupiah berada di area positif.
"Keputusan S&P itu menjaga rupiah untuk jangka menengah dan panjang dan tidak rentan terkoreksi," katanya.
Sementara itu, ekonom Samuel Aset Manajemen Lana Soelistianingsih menambahkan bahwa naiknya peringkat investasi dari S&P akan membuat pendanaan menjadi lebih murah, terutama di sektor korporasi termasuk perbankan yang akan cukup agresif menerbitkan surat utang untuk pembiayaan.
Kenaikan peringkat, lanjut Lana, juga akan membuat turunnya suku bunga pinjaman (cost of borrowing) dari penerbitan obligasi (surat utang) yang bisa digunakan untuk membiayai kredit.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News